Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi Provinsi Jambi membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona baru (COVID-19).
“Melalui pengetatan di pintu-pintu masuk ke Kota Jambi, kita berupaya membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk melawan penyebaran COVID-19,” kata Wakil Wali Kota Jambi Maulana di Jambi, Kamis.
Dijelaskan Maulana kesadaran kolektif yang dimaksud yakni masyarakat sadar terhadap berbahaya penyebaran COVID-19 tersebut, sehingga Pemerintah Kota Jambi mengambil kebijakan dengan memperketat akses masuk terhadap masyarakat yang akan masuk ke Kota Jambi, baik itu masyarakat dari luar maupun dari dalam Kota Jambi sendiri.
Setiap akses pintu masuk ke Kota Jambi didirikan pos pemeriksaan yang terdiri dari personil gabungan, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas kesehatan.
Setiap masyarakat yang akan masuk ke Kota Jambi akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan akan ditanyakan riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir.
COVID-19 bisa dilawan dan dicegah dengan adanya kesadaran kolektif, warga yang sakit diimbau untuk tetap berada di rumah tujuannya agar tidak menularkan penyakitnya. Dan masyarakat yang sehat juga diimbau untuk berada di rumah agar tidak tertular.
Jika kesadaran kolektif ini telah tumbuh di tengah-tengah masyarakat maka mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut akan terputus, sehingga virus tersebut akan hilang dengan sendiri.
Akan tetapi, jika mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut tidak terputus, maka akan terus ada masyarakat yang terjangkit dan jika hal tersebut terjadi akan sangat sulit untuk mengatasinya.
“Harapannya masyarakat memahami kondisi yang saat ini tengah terjadi, dan kesadaran kolektif tersebut akan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, sehingga wabah COVID-19 ini akan berlalu,” kata Maulana.
Sementara itu, jika terdapat warga yang terindikasi COIVD-19, maka petugas akan melakukan tindakan selanjutnya, yakni menghubungi petugas kesehatan untuk melakukan screening lanjutan di fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk pemerintah untuk melakukan perawatan terhadap pasien dengan COVID-19.