Sungaipenuh (ANTARA) - Pandemi global COVID-19 tidak menghalangi aktivitas pertanian di provinsi Jambi. Terbukti pada minggu ke dua April ini petani semangat dan giat melakukan panen padi.
Melalui panen ini ,menunjukkan semua insan pertanian merupakan pejuang pangan yang terus menurus secara mandiri maupun bantuan pemerintah mampu menyediakan pangan pada kondisi darurat seperti ini. Penyediaan pangan dalam hal masa kritis ini adalah sebuah keniscayaan.
Adanya pandemi COVID-19 tidak serta membuat kegiatan pertanian berhenti. Aktivitas pertanian harus berlanjut. Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional tetap semangat berproduksi.
Sesuai arahan Mentan SYL, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti.
Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi oleh petani harus tetap berlangsung di tengah pandemi global COVID-19.
Hal serupa kembali di tegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof Dr Dedi Nursyamsi bahwa ”Masalah Pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
Saat ini pejuang melawan COVID-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.
"Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.
Dalam menghadapi situasi di tengah wabah COVID-19, Dedi menegaskan bahwa pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi COVID-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk menjaga imunitas tubuh.
Kegiatan Tidak Boleh Berhenti, bahkan peran penyuluh justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian.
Tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif. Dimana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
Motivasi dan semangat tiada henti dari Kepala BPPSDMP dengan meminta petani membuktikan bahwa pertanian tetap bekerja.
Hal itu juga yang dilakukan oleh petani di Sungai Penuh Provinsi Jambi, di dampingi penyuluh setempat tetap bekerja menjaga ketersediaan pangan.
Seperti yang dilakukan oleh Poktan Bandar Gedeng Desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh melakukan panen, dengan luas delapan hektare, rata-rata produktivitas 6,4 ton per hektare dan varietas yang digunakan Lokal Solok Putih.
Ilef Trianpopi Selaku penyuluh BPP Hamparan Rawang menjelaskan penyuluh dan petani tetap semangat melakukan panen walau kondisi saat ini sedang pandemi COVID-19 dan sebagain persawahan dilandi banjir.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang terus melanda membuat sejumlah areal perswahan terkena dampak banjir sebagian padi berumur satu bulan juga terkena dampak banjir sekitar 4 hektare dan ini mengakibatkan produksi agak menurun," katanya
Trianpopi juga menambahkan Penyuluh untuk menjaga proses panen tetap berlangsung aman, di tengah serangan situasi wabah virus corona ini, para penyuluh juga memberikan bimbingan kepada para petani tentang tata cara panen menghadapi situasi darurat ini, sesuai dengan protokol pengamanan COVID -19, seperti anjuran untuk menggunakan masker/penutup wajah, menjaga jarak aman (physical distancing) minimal satu meter, saat melakukan aktifitas panen dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melaksanakan aktifitas.
“Kami sebagai Penyuluh pertanian bersemangat dan bergembira mendampingi panen padi milik Poktan Bandar Gedeng. Desa Simpang Tiga Kecamatan Hamparan Lawang walau ditengah kekhawatiran COVID-19 dan banjir,” jelas Trianpopi.
Kendati banjir dan kekhawatiran COVID-19, Penyuluh tetap dampingi petani panen padi
Sabtu, 18 April 2020 9:07 WIB