Chicago (ANTARA) - Emas berjangka turun lagi untuk hari keempat berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah berita bahwa obat eksperimental terhadap COVID-19 menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Baca juga: Emas turun lagi akibat tertekan pembukaan kembali ekonomi
Investor secara hati-hati memantau hasil terbaru dari uji coba obat remdesivir yang sedang diuji untuk melihat apakah obat tersebut memiliki kemanjuran terhadap COVID-19. Berita tentang hasil uji coba obat ini tampak menjanjikan sehingga permintaan emas berkurang.
Logam mulia juga di bawah tekanan karena Dow Jones Industrial Average naik 586,11 poin atau 2,43 persen ke level 24.687,66 pada pukul 18.00 GMT.
Departemen Perdagangan AS merilis laporan produk domestik bruto pada Rabu (29/4/2020), menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi 4,8 persen, angka yang jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Ini memberi dukungan pada logam mulia, karena investor tetap khawatir atas dampak penurunan ekonomi dan jumlah stimulus yang diperlukan untuk menyelamatkan ekonomi, yang dapat menyebabkan inflasi tak terkendali.
Baca juga: Emas berbalik melonjak 50,5 dolar AS, dipicu harapan dukungan stimulus
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,18 poin atau 0,18 persen ke level 99,68 pada pukul 17.50 GMT, menahan penurunan emas lebih lanjut.
Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 1,3 sen atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 15,315 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,0 dolar AS atau 0,5 persen, menjadi menetap pada 799,6 dolar AS per ounce.