Jakarta (ANTARA) - Kebutuhan alat tes COVID-19 sangat diperlukan pada saat pandemi, sehingga tidak tergantung hasil pemeriksaan di Jakarta.
Yayasan Temasek Singapura salurkan bantuan perlengkapan penanganan dan alat tes COVID-19 untuk Provinsi Kepulauan Riau, Riau dan Kota Jambi.
Baca juga: Wali Kota Jambi matikan internet taman untuk cegah kerumunan
Chief Executive Temasek Foundation International Benedict Cheong menyatakan dalam menangani COVID-19 terdapat tiga langkah yaitu diagnosa, perawatan dan pencegahan.
Dan hari ini, Temasek memberikan bantuan untuk diagnosa dan pencegahan, yaitu tes kit COVID-19 untuk diagnosa dan perlengkapan pencegahan penularan yaitu 700 drum, 70 intermediate bulk container dan 5.000 liter F10 konsentrat sanitiser.
Perlengkapan tes COVID-19 diberikan untuk Kepri yaitu 6 unit MGIEasy Magnetic Beads Virus DNA/RNA Extraction kit untuk melengkapi bantuan 50 unit fortitude kit 2.0 yang sudah diberikan pada 3 April 2020.
Sedangkan untuk Kota Jambi yaitu 50 unit fortitude dan 6 unit MGIEasy Magnetic Beads Virus DNA/RNA Extraction kit.
Baca juga: Muarojambi gandeng Pos Indonesia distribusikan bantuan jaring pengaman sosial
Ia menyatakan bantuan itu dilandasi kebersamaan dan solidaritas, karena virus tidak mengenai batasan.
"Harapan saya ketika kita melakukan ini bersama-sama, kita akan terjaga , terlindungi dan sehat," kata dia.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya menyatakan bantuan didasari rasa kebersamaan, gotong royong dan persaudaraan.
"Jangan melihat jumlahnya, tapi ini semangat gotong royong," kata dia.
Plt Gubernur Kepri Isdianto, Gubernur Riau Syamsuar dan Wali Kota Jambi Syarif Fasha dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Temasek Singapura.
"Terima kasih atas segala bantuan dan kontribusi yang diberikan," kata Isdianto.
Selama ini Yayasan Temasek terus memberikan bantuan kepada provinsi yang bertetangga dengan Singapura itu, antara lain ventilator, oksigen, reagen, PCR, berbagai jenis masker, satung tangan, dan cairan pembersih tangan.
"Bantuan telah digunakan dan dipakai sebagai mana mestinya," kata Isdianto.