Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo sudah menyatakan siap mengambil risiko dan mempertaruhkan reputasi politik dalam menangani krisis yang menimpa bangsa.
Baca juga: KSP minta pemda lakukan kajian sebelum terapkan normal baru
Pernyataan Moeldoko menanggapi isu reshuffle atau perombakan kabinet yang menurut presiden dapat ditempuh jika diperlukan.
Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI itu mengatakan dalam dunia militer, dalam menghadapi situasi kritis, ada tiga langkah yang biasa dilakukan panglima dan komandan.
Pertama, kata Moedoko, kehadiran komandan di lapangan. "Kita lihat presiden datang ke Surabaya yang masih merah. Beliau datang. Itu ciri-ciri panglima selaku hadir dalam situasi kritis," ujarnya.
Baca juga: Moeldoko jelaskan pengajuan rencana anggaran KSP tahun 2021
Kedua, kata Moeldoko, dengan mengerahkan senjata dalam hal ini bantuan. "Bansos itu bantuan. Dikerahkan agar solusi krisis," jelasnya.
Ketiga, yakni mengerahkan kekuatan cadangan. Moeldoko tidak menjelaskan apakah maksud dari kekuatan cadangan itu adalah reshuffle kabinet, namun dia menekankan ketika kekuatan cadangan dikerahkan artinya situasi mulai sangat jelek.
"Jangan sampai gunakan ini," kata Moeldoko.
Baca juga: KSP: Pemerintah bekerja terukur tangani COVID-19