Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi memberlakukan relaksasi agar masyarakat di daerah itu tidak dalam kondisi ketakutan menjalani kehidupan saat pandemi COVID-19.
"Relaksasi ini diberikan kepada masyarakat agar jangan menjalani kehidupan dalam ketakutan," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Kamis.
Meski di berlaku-kan relaksasi terhadap kegiatan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, namun protokol kesehatan COVID-19 harus diterapkan dengan lebih ketat dan disiplin.
Syarif Fasha menekankan kepada lurah dan camat untuk lebih mendisiplinkan warganya terkait dengan protokol kesehatan COVID-19.
Para lurah diinstruksikan tidak segan-segan menegur warga yang tidak mengindahkan instruksi maupun yang tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Ketika malam-malam keluar, lurah melihat ada warga kumpul-kumpul jangan dibiarkan saja, bubarkan, jangan cuek,” kata Syarif Fasha.
Lurah dan camat turut diimbau untuk tidak cuek terhadap kondisi di wilayah masing-masing. Tidak hanya waspada terhadap penularan COVID-19, namun turut mewaspadai penularan penyakit lainnya seperti Demam Berdarah Dangeu (DBD).
Dijelaskan Fasha, penerapan protokol kesehatan terbukti mampu menekan penularan COVID-19. Serta menghindari munculnya klaster baru dalam penularan COVID-19.
“Kita lihat penurunan secara signifikan terlihat sejak kita berlakukan relaksasi selama sebulan kemarin,” kata Syarif Fasha.
Melihat relaksasi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Jambi menunjukkan arah positif. Saat ini Pemerintah Kota Jambi akan melakukan perluasan relaksasi. Di antaranya relaksasi pendidikan dan kegiatan acara pernikahan serta pertemuan rapat yang turut diberikan relaksasi.
Alasan Kota Jambi gulirkan relaksasi agar warga tak ketakutan hadapi corona
Kamis, 2 Juli 2020 13:00 WIB