Jambi (ANTARA) - Seiring terkonfirmasi positif COVID-19 sejumlah petugas Lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Pemerintah Kabupaten Batanghari mengimbau Lapas tidak menerima kunjungan untuk sementara waktu.
“Kita sudah menghimbau untuk sementara waktu Lapas tidak menerima kunjungan, dan terkait penanganan protokol kesehatan kita selalu lakukan koordinasi dengan Lapas,” kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batanghari dr Elvie Yennie di Batanghari.
Imbauan tersebut di sampaikan Gugus Tugas COVID-19 setelah enam petugas Lapas kelas II B Muara Bulian terkonfirmasi positif COVID-19. Dan tiga orang kontak erat petugas Lapas yang turut terkonfirmasi positif COVID-19.
Pasca ditemukan nya petugas Lapas yang terkonfirmasi positif COVID-19, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batanghari langsung melakukan tes Polymerace Chain Reaction (PCR) atau uji swab terhadap kontak erat pasien tersebut. Dimana pada tahap pertama dilakukan 40 uji swab terhadap kontak erat pasien tersebut.
Dari 40 orang yang di lakukan uji swab, delapan orang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian Gugus Tugas kembali melakukan uji swab terhadap 10 orang petugas dan warga binaan. Dan saat ini masih menunggu hasil uji swab tersebut.
Gugus Tugas COVID-19 daerah itu melakukan uji swab terhadap kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif. Baik itu petugas Lapas, kerabat pasien dan warga binaan. Sementara untuk petugas dan warga binaan lainnya dilakukan uji cepat oleh Gugus Tugas COVID-19 daerah itu.
“Ada 200 orang lebih petugas dan warga binaan Lapas kelas II B yang di rapid tes atau uji cepat, dan hasilnya tidak ada yang reaktif, seluruh petugas dan warga binaan yang dirapid tes hasil nya non reaktif,” kata dr Elvie Yennie.
Dijelaskan dr Elvie, setelah Provinsi Jambi bisa melakukan uji swab secara mandiri, hasil uji swab yang biasanya baru keluar setelah tujuh hingga empat belas hari, kini hasilnya sudah keluar dalam waktu dua hari. Sehingga hal tersebut sangat membantu penanganan terhadap upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
“Untuk kontak erat langsung kita ambil sampel untuk uji swab, sehingga penanganan nya lebih cepat,” kata dr Elvie.
Data dari Gugus Tugas COVID-19, per tanggal 10 Agustus 2020 terdapat 27 orang warga Batanghari yang terkonfirmasi positif COVID-19. 12 orang telah dinyatakan sembuh, 13 orang tengah menjalani perawatan dan satu orang pasien meninggal dunia.