Jambi (ANTARA) - Berawal dari hobi membuat kerajinan tangan, Rohayu (36) warga Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi awalnya mencoba-coba membuat gelang ‘sebalik sumpah’ yang dipasarkan dengan membuka stent di kopmpleks percandian dan ternyata peminatnya cukup banyak setelah dipasarkan.
Rohayu terus mengembangkan ide-ide kereatifnya untuk membuatnya semakin mahir dalam berkarya. dan dia pun sudah menghasilkan beberapa karya seperti candi gampung, candi tinggi, rumah adat, kerajinan tas pandan, topi pandan dan lain sebagainya.
Selain pengrajin, dia jugu menyandang sebagai Ketua UMKM dan pemandu pariwisata di Muarojambi, yang mana dalam pekerjaan itu, Rohayu sering mendapatkan tantangan untuk mengembangkan khas-khas Kota Jambi.
Salah satu tantangan yang membuat Rohayu mempunyai ide untuk membuat sanggar adalah tantangan ketika mengikuti salah satu kegiatan dimana ditantang untuk menghadirkan sesuatu yang bisa dibanggakan dan ditonjolkan dari potensi daerah, yang tidak sekedar dari kerajinan saja.
Dengan tantangan itu ia memutar otak ingin membuat karya apa lagi. Karena dulu pernah mempunyai keinginan bersama suaminya untuk mendirikan sanggar, kenapa tidak diwujudkan dengan sanggar khas rumah adat jambi.
”Sanggar yang kami buat ini bakan sekedar sanggar untuk orang-orang yang ingin belajar atau mengembangkan kepiawaiannya dalam berkarya. Namus juga membuka peluang usaha bagi warga sekitar untuk membuat kerajinan tangan dan menjadikan sanggar juga sebagai tempat wisata di sini,” katanya melalui pembicaraan, Jum’at (16/10/20)
Sanggar yang diberi nama Wisata Amanah ini dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu, agar sesuai dengan rumah adat khas Jambi yang terbuat dari kayu dan juga sesuai dengan karya-karya miniatur yang dibuatnya.
Bukan hanya membuka peluang pekerjaan namun sanggar dibuat untuk semua kalangan bagi siapa yang mau belajar membuat kerajinan.
Dalam hal ini Rohayu tidak memungut biyaa apapun, malah bila ada anak didiknya tanggap ataupun mahir dalam membuat kerajinan, menariknya untuk bergabung dalam kelompok pegawai.
“Saya tidak ingin jalan sendiri, tapi saya ingin sekali berbagi dengan membawa orang juga. Karena peroses menuju titik ini bukan hal mudah,” kata Rohayu.
Sekitar sembilan orang yang tergabung dalam kelompok kerajinan sanggar Wisata Amanah. Tidak hanya dipekerjakan saja, namun jika ada undangan keluar kota untuk menghadiri event-event juga harus ikut untuk memamerkan karyanya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, pesanan-pesanan meningka tidak hanya di wilayah Jambi saja, namun penjualan kerajinan tangan sudah dipasarkan ke beberapa daerah di luar Kota Jambi.
“Awalnya, pengunjung saja yang membeli kerajinan tangan ini di kompleks percandian, namun karena saya juga memperomosikan kan lewat sosial media, banyak juga yang pesan di dalam maupun di luar Kota Jambi,” kata Rohayu.
Bahkan saat ini, kerajinan tangan wisata amana sudah menjadi oleh-oleh di beberapa kota lainnya, seperti Kota Padang, Jakarta, Makasar dan Palembang.
Seperti Februari 2021 yang akan mendatang, Wisata Amanah mendapatkan undangan untuk menghadiri pameran Ambiente dan mediator wisata berbahan limbah yang unik di bagian tengah benua Eropa, Jerman.
Bukan karena kerajinan yang membuat namanya melambung tinggi, akan tetapi karena pembuatan sanggarnya dengan memanfaatkan limbah kayu, seperti pemakaiyan kayu kacang-kacang yang dicari sendiri di dalam hutan, ilalang yang rakitnya sendiri untuk atap, akar-akar kayu, bambu yang dianyam dan lain sebagainya.
Diakui Rohayu, setiap usaha yang dirintisnya pastilah ada kendala, tidak terkecuali usaha miliknya. Diantaranya sering kurangnya biaya dalam mengembangkan sanggar, karena tidak semua bahan dari hasil limbah. karena Rahayu murni mengunakan uangnya sendiri untuk membangun sanggar.
Tak puas sampai disini saja, Rohayu beserta suami juga berkeinginan untuk membangun rumah Inap atau homestay bergaya khas Jambi dan membuka Saung untuk menjual makanan khas kampong “ikan sengung” yang merupakan makanan khas Jambi.
“Harapannya semakin banyak anggota yang mau diajak bergabung dalam pembuatan kerajinan tangan di Wisata Amanah ini., semakin maju, dikenal banyak orang lagi dan dikembangkan untuk khalayak banyak,” katanya..
Rohayu (36) bangun sanggar untuk ciptakan peluang kerja
Minggu, 18 Oktober 2020 15:25 WIB