Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo tidak ingin membiarkan ruang-ruang kosong termasuk di media sosial diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan kabar bohong atau hoaks, sebaliknya mengajak semua pihak mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan.
"Kita harus isi pemberitaan media sosial dengan keteduhan, kesejukan, dan kita juga harus klarifikasi berita tidak benar, berita hoaks," tutur Presiden.
Baca juga: Presiden: PPP bisa jadi teladan memperkokoh persatuan dan kerukunan
Baca juga: Soeharso dan Taj Yasin disebut maju pemilihan Ketua Umum PPP
Ia menegaskan pentingnya untuk menutup ruang bagi informasi negatif, misalnya, berupa ujaran kebencian.
"Untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, sebagai saudara sebangsa Setanah Air," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengatakan lembaga pendidikan baik umum maupun pesantren yang tersebar di seluruh Tanah Air mencapai 28.000 lembaga.
Menurut dia, semua pihak harus saling berbagi dan bekerja sama untuk memperkokoh fondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri.
"Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siswa dan santri mempunyai karakter ke-Indonesia-an yang kuat," katanya.
Baca juga: Jember dukung duet Suharso-Taj Yasin pimpin PPP hadapi Pemilu 202