Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pelaku usaha di Indonesia khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar menangkap potensi industri halal maupun pasar produk halal dunia yang sangat menjanjikan.
Menko menegaskan Indonesia harus menangkap momentum di tengah pandemi ini untuk meningkatkan pasar industri halal nasional dan ekspor dengan produk-produk nasional Indonesia.
Pemerintah, tambahnya, memberikan dukungan penuh kepada UMKM dan industri halal, khususnya selama pandemi COVID-19 dengan berbagai kebijakan dan alokasi dana yang besar.
“Mudah-mudahan dalam situasi ini kita bisa,” katanya saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) Staf Khusus Wakil Presiden RI yang diselenggarakan secara hibrid dari Ruang Sinergi Kantor Sekretariat Wakil Presiden RI.
Airlangga menguraikan pemerintah memberikan fasilitas dan kemudahan berusaha serta dukungan ekspor yang besar. Kemudahan-kemudahan ini dapat dimanfaatkan untuk memperbesar ekspor produk-produk halal nasional. Pasar potensial yang bisa ditangkap antara lain pasar negara-negara Asia Tenggara.
“Potensi halal yang marketnya luas di ASEAN. Permintaan ada, produk kuat, logistik perlu ditangani agar UMKM kita bersaing," katanya.
Menko Perekonomian menyebut sejumlah sektor-sektor yang potensial untuk mendongkrak ekspor produk halal Indonesia, diantaranya produk makanan dan minuman, produk berbasis farmasi, produk wellness, produk kesehatan, produk untuk meningkatkan imunitas memiliki potensi yang besar,” sebutnya.
Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim menjelaskan FGD Series Global Halal Hub adalah tindaklanjut arahan dan refocusing Wakil Presiden RI yang salah satunya adalah meningkatkan industri halal dan produk halal.
Forum ini memetakan permasalahan-permasalahan UMKM dan produk halal serta mengatasi persoalannya, berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM ekspor saat ini adalah mahalnya biaya logistik yang meningkat ratusan persen.
“Global Halal Hub adalah ekosistem yang dibangun untuk mendorong produksi dan pasar produk halal di pasar nasional dan ekspor, khususnya UMKM,” katanya.
Asisten Staf Khusus Wapres yang juga Sekretaris Lembaga Wakaf MUI Guntur Subagja menambahkan wakaf uang dan wakaf produktif dapat menjadi solusi alterntif pembiayaan UMKM produk halal yang belum dapat diakses pembiayaan perbankan (unbankable).
Baca juga: Wapres: Industri halal berperan strategis tingkatkan ekonomi nasional
Baca juga: Wapres: Pengeluaran untuk produk halal capai 2,4 triliun dolar di 2024
Baca juga: Mendag: RI harus optimistis jadi pusat industri produk halal dunia