Jambi (ANTARA) - Sikap 'nyeleneh' pengendara baik roda empat maupun roda dua yang ikut ngebut menyelinap dalam rangkaian pengawalan "voorijder" kepolisian sangat berbahaya baik untuk keselamatan diri sendiri maupun rombongan kendaraan yang dikawal.
Dalam beberapa kasus, khususnya dalam pengawalan perjalanan jarak jauh, kadang dimanfaatkan oleh pengendara non rombongan untuk ikut ngebut dan mendapat prioritas di jalanan.
Khususnya pengendara 'nyeleneh' bersepeda motor yang ikut ngebut di sisi kendaraan roda empat di jalanan, karena kendaraan roda dua rentan oleng saat menghindari lubang atau ada kerikil di jalanan.
Terkadang spesifikasi dan kelayakan kendaraan yang dipakainya tidak memenuhi syarat untuk dipacu dalam kecepatan tinggi mengimbangi pengawalan voorijder.
Akibatnya, tak jarang terjadi kecelakaan yang melibatkan pengendara nyeleneh yang ikut ngebut memanfaatkan voorijder di jalanan.
Bisa menabrak kendaraan di depan saat melakukan pengereman, bisa juga tertubruk kendaraan di belakangnya yang tentunya bisa berakibat vatal.
Di sisi lain, standard pengawalan juga perlu diperhatikan, rombongan tidak boleh panjang. Idealnya tujuh kendaraan saja dalam rangkaian.
Hal ini berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan saat melakukan penyalipan kendaraan di depannya sehingga rombongan tidak terputus.
Selain itu, pengemudi yang ikut ikut dalam rombongan voorijder atau patwal juga harus memiliki kualifikasi dan sudah mahir berkendaraan ikut rangkaian. Selain itu juga didukung oleh kondisi kendaraan yang prima dan seluruh kelengkapannya berfungsi secara maksimal.
Oleh karena itu, jangan sesekali ikut 'nebeng' melaju di jalanan memanfaatkan rangkaian kendaraan voorijder bila memang bukan bagian dari kendaraan yang dikawal karena dampaknya bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Bahaya, pengendara ikut nebeng ngebut dalam rangkaian pengawalan "voorijder" polisi
Jumat, 21 Januari 2022 15:23 WIB