Jambi (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi saat ini membentuk tim khusus menyelidiki kasus perusakan kotak suara di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sungai Penuh, Jambi.
Kapolda Jambi Inspektur Jendral Polisi Rusdi Hartono di Jambi, Kamis, menjelaskan polisi telah menyiapkan tim khusus untuk menyelesaikan kasus perusakan terhadap lima TPS di Kota Sungai Penuh.
"Mudah-mudahan bisa segara kita tuntaskan," kata Rusdi.
Dia menyebutkan dari lima TPS, terdapat 10 warga yang diduga terlibat melakukan perusakan kotak suara.
Rusdi menegaskan bahwa polisi saat ini sedang melakukan pengejaran terdapat 10 orang terduga yang melakukan perusakan.
Satu diantara 10 terduga pelaku sudah menyerahkan diri, sedangkan sembilan orang terduga pelaku lainnya sedang dalam pengejaran.
Untuk memastikan situasi kamtibmas di lokasi kejadian kondusif, Kapolda Jambi turun langsung ke Kota Sungai Penuh.
"Saat ini yang patut kita syukuri adalah situasi di Kota Sungai Penuh sampai ini situasi dan kondisinya aman, semoga bisa terus kita pertahankan sampai pilkada selesai di Sungai Penuh," katanya.
Polda Jambi berkomitmen untuk lakukan terus upaya-upaya penegakan hukum, karena ini menjadi bagian dari tugas kepolisian untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kota Sungai Penuh.
"Dengan adanya peristiwa perusakan ini menjadikan pelajaran bagi aparat keamanan untuk betul-betul meningkatkan keamanan, selanjutnya pada pleno di PPK kita akan mempertebal keamanan dan semoga tidak terjadi hal seperti ini lagi pada pleno di PPK dan KPU Kota," katanya.
Sementara itu, terjadi peristiwa perusakan di lima TPS pada Rabu (27/11) yaitu TPS 02 Desa Renah Kayu Embun, TPS 01 Desa Koto Limau Manis, TPS 1 Desa Dujung Sakti, TPS 1 Desa Permai Indah, dan TPS 2 Desa Koto Duo.