Jambi (ANTARA) - Wali Kota Jambi Maulana mengevaluasi sarana dan prasarana sistem penyediaan distribusi air minum, guna memastikan agar selalu terjaga di kota itu.
"Kami meninjau Intake Pulau Pandan dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Broni, Perumdam Tirta Mayang. Guna mengoptimalkan pelayanan Perumda Air Minum Tirta Mayang kepada masyarakat," katanya di Jambi, Sabtu.
Maulana meninjau ruang panel pompa, trafo, gardu listrik, dan sistem pengolahan air di lokasi Intake dan IPA.
"Kami meminta perusahaan listrik negara (PLN) agar memberikan prioritas suplai listrik yang stabil dan andal bagi Tirta Mayang karena layanan air adalah kebutuhan vital masyarakat," katanya.
Langkah tersebut merupakan bagian dari respons cepat atas keluhan masyarakat yang terdampak gangguan layanan air bersih selama perayaan Idul Fitri 1446 hijriah.
"Mohon maaf kepada pelanggan atas adanya penghentian pengaliran di momen Ramadhan dan Idul Fitri yang lalu serta mohon dukungan semua pihak dalam upaya pembenahan," kata Direktur Utama Tirta Mayang Dwike Riantara.
Perumda Tirta Mayang akan melakukan pembenahan secara komprehensif melalui implementasi sistem back up kelistrikan dan monitoring interkoneksi antara Intake, IPA, dan Booster yang memungkinkan pengawasan dan kendali distribusi air secara real time.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih yang layak dan berkelanjutan," katanya.
Langkah Antisipasi
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi akan menyiapkan genset sebagai langkah antisipasi bila terjadi pemadaman atau gangguan jaringan listrik.
"Pengadaan genset secara lengkap perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik oleh perusahaan listrik negara (PLN)," kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mayang Dwike Riantara.
Dalam pengadaan genset tersebut, maka Perumda Air Minum Tirta Mayang diperkirakan membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk menyiapkan.
"Gangguan penghentian pengaliran air minum ketika momen Idul Fitri disaat waktu yang sangat membutuhkan air sehingga menimbulkan banyak keluhan dari masyarakat," kata Dwike Riantara.
Ia mengatakan jumlah sambungan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Mayang 105,400-an ribu per Maret 2025.
"Memang saat ini memang masih ada beberapa pelanggan yang masih terdampak namun jumlahnya sudah jauh berkurang," kata Dwike Riantara.
Secara administrasi 65 persen dari penduduk Kota Jambi merupakan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Mayang dan ada sekitar 450 ribuan dari 630 ribu jiwa penduduk Kota Jambi.
"Saat ini 99 persen sudah kembali normal, kami terus bekerja supaya pengaliran air minum agar bisa normal sepenuhnya kepada semua pelanggan," katanya.