Jambi (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi (Unja) menyepakati kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terkait optimalisasi lahan rawa untuk ketahanan pangan.
"Optimalisasi lahan pertanian rawa dilakukan di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Jambi yaitu Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur," kata Ketua Survei Investigasi dan Desain (SID) Optimasi Lahan Rawa LPPM Unja Prof Rosyani di Jambi, Kamis.
Kerja sama tersebut meliputi pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID) dalam rangka Program Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas Tahun Anggaran 2025 yang didanai APBN.
Penandatanganan kontrak swakelola dilakukan oleh Ketua LPPM Unja dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi.
Rosyani menyampaikan melalui kegiatan SID ini akan dilakukan survei, investigasi, dan perancangan desain pertanaman, guna meningkatkan indeks pertanaman.
Dengan upaya ini ditargetkan indeks pertanaman naik dari satu kali menjadi dua kali, bahkan dua setengah kali tanam per tahun. Dengan begitu, kata dia, diharapkan pendapatan petani dan produktivitas pangan daerah ikut meningkat.
Ia juga menyebut program ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Tidak boleh ada orang miskin dan lapar di tahun 2025. Petani harus sukses dan ini salah satu cara untuk mendukung misi tersebut,” kata Prof Rosyani.
Unja dan Pemprov Jambi melibatkan 58 personel dalam kegiatan SID, terdiri dari tenaga ahli, alumni, serta mahasiswa tingkat akhir dari berbagai program studi seperti teknik sipil, agribisnis, agroekoteknologi, dan sosial ekonomi pertanian.
Program ini menjadi langkah nyata dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta memberdayakan petani lokal menuju kemandirian daerah di sektor pertanian.