Jambi (ANTARA) - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi memperkuat strategi pemasaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan tujuan meningkatkan omset penjualan dan memperluas jangkauan pasar.
Kabid Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II DJPb Provinsi Jambi Asyep Syaefudin di Jambi, Selasa, menyampaikan kegiatan pelatihan UMKM ini merupakan wujud nyata kepedulian Kementerian Keuangan terhadap kemajuan UMKM, khususnya di wilayah Jambi.
Pelatihan strategi pemasaran tersebut diikuti oleh puluhan pelaku UMKM binaan DJPb Jambi yang selama ini telah mendapatkan berbagai pendampingan dalam pengembangan usaha mereka.
"Kemenkeu menunjukkan komitmennya atas kepedulian untuk UMKM di Jambi agar dapat naik kelas dengan meningkatkan pemasaran," kata Asyep.
Menurutnya, UMKM merupakan salah satu ujung tombak perekonomian nasional karena terbukti mampu bertahan dalam berbagai situasi krisis ekonomi, termasuk saat pandemi.
Pelaku usaha sektor riil ini dinilai paling tangguh dalam mempertahankan eksistensi usahanya dan tetap mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Sebagai pengelola fiskal, Kemenkeu turut mengawal pengembangan UMKM melalui berbagai bentuk stimulus, termasuk bantuan pembiayaan dan akses permodalan.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui pemberian subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang telah membantu banyak pelaku usaha kecil mengembangkan skala bisnisnya.
Selain dukungan pembiayaan, Kemenkeu juga mendorong transformasi digital bagi UMKM dengan memperkenalkan mereka ke platform belanja online milik pemerintah.
Platform yang dimaksud adalah Digipay Satu, sebuah sistem digital yang memungkinkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara langsung ke instansi pemerintah.
Melalui Digipay Satu, pelaku UMKM dapat menerima pesanan barang dari satuan kerja (satker) Kemenkeu, sehingga membuka peluang baru dalam pengembangan pasar.
Dengan bergabung dalam ekosistem digital ini, UMKM diharapkan dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mampu bersaing secara sehat di pasar yang lebih luas.
Upaya ini sejalan dengan program strategis nasional dalam pemberdayaan UMKM agar lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Pemilik UMKM Rajo Herbal Surina mengakui bahwa pendampingan yang diberikan DJPb bermanfaat terhadap pengembangan usaha bukan saja ilmu tapi juga koneksi dan relasi.
Berbagai materi yang sudah pernah didapatkannya antara lain laporan keuangan keuangan, kemasan, BPOM, tentang KUR dan lainnya.
Dia sudah mendapatkan kesempatan lima kali untuk mengikuti peningkatan kapasitas UMKM dari Kemenkeu ini. Ke depan dia berharap, materi yang diajarkan salah satunya terkait penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk promosi produk.