Jambi (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) siap melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi kering seperti hutan dan lahan di Jambi.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha Jambi Ibnu Sulistyono di Jambi, Senin, mengatakan modifikasi cuaca di Jambi rencananya dilaksanakan pada Mei 2025 serta September atau Oktober 2025.
Berdasarkan historis curah hujan di provinsi rawan bencana karhutla, khususnya di Provinsi Jambi, pada Mei dan Juni 2025 diperkirakan sudah ada penurunan curah hujan dan diprediksi curah hujan terendah terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus.
"Saat curah hujan rendah, perlu dilaksanakan kegiatan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi kering di Provinsi Jambi," katanya.
Ibnu menjelaskan, tujuan melaksanakan operasi modifikasi cuaca ini untuk bisa menyemai air hujan sehingga menambah tinggi muka air sebelum terjadinya awal musim kemarau.
Dia menegaskan, operasi modifikasi cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang bisa diambil untuk mengendalikan atau menambah curah hujan dan meminimalkan dampak bencana untuk melindungi keselamatan masyarakat.
Rencananya, operasi modifikasi cuaca akan melibatkan BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pihak swasta.