Jambi (ANTARA) - Dalam persiapan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau 2025, PT Wirakarya Sakti (APP Group) menggelar kegiatan simulasi Helicopter Waterbombing dan Fire Drill pada Jumat lalu (2/5) dimana simulasi dilaksanakan Tim Reaksi Cepat, bagian dari Fire Operation Management Department perusahaan, dengan melibatkan 21 personel menggunakan helikopter besar type Mi171 dengan kapasitas air sebesar 4.000 liter.
Helicopter Waterbombing merupakan teknik menjatuhkan air yang dibawa oleh helikopter pada titik panas di area yang terbakar dan kegiatan simulasi ini difokuskan pada peningkatan kemampuan pilot dengan tiga jenis metode bombing yaitu Straight Drop (pelepasan air lurus satu arah), Spot Drop (pelepasan air pada satu tempat), dan Pendular Drop (pelepasan air dengan teknik melengkung atau bentuk huruf C).
“Selain itu, juga dilakukan ‘Fire Drill’ atau simulasi kebakaran untuk mengukur kemampuan dan kecepatan tim dalam penanggulangan karhutla dimulai dari sistem deteksi hingga penanganan langsung oleh tim reaksi cepat,” kata Head of Fire Operation Management (FOM) PT WKS, Destian Nori, di Jambi Selasa.
Simulasi ini digelar agar tim nantinya semakin sigap dan tanggap dalam menghadapi potensi karhutla di musim kemarau tahun 2025. Semua kegiatan merupakan gabungan dari penerapan strategi Integrated Fire Management (IFM) atau Manajemen Kebakaran Terpadu, yang meliputi Prevention (pencegahan), Preparation (persiapan), Early Detection (deteksi dini), dan Rapid Response (respon cepat).
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, upaya pencegahan dan persiapan juga disertai dengan dilakukannya sosialisasi penyadartahuan kepada masyarakat, pekebun dan mitra kerja serta pemantauan kesiapan sarana prasarana, peninjauan akses jalan dan water point (titik air) terdekat.
Dengan rangkaian simulasi yang telah dilaksanakan, PT Wirakarya Sakti menunjukkan komitmennya dalam pencegahan karhutla dan memastikan kesiapsiagaan tim dalam menghadapi adanya potensi kebakaran. Melalui susunan startegi yang terpadu dan kolaboratif, Destian Nori berharap upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.