Jambi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi siap siaga menghadapi dan menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dimana sampai saat ini sudah ditemukan sebanyak 81 hotspot atau titik panas memasuki musim kemarau.
“BPBD mulai melangkah siap siaga pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini,” kataKepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah, di Jambi Rabu, usai menggelar rapat seluruh BPBD kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan.
Rapat koordinasi itu menindaklanjuti instruksi Presiden dimana perlunya upaya pencegahan karhutla yang harus dilakukan seluruh daerah baik kabupaten, kota dan provinsi di Indonesia
BPBD Provinsi Jambi juga telah meminta badan penanggulangan bencana kabupaten kota untuk melakukan mitigasi daerah rawan terbakar dan mereka diminta turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi di lapangan, baik dari pengecekan lokasi posko pengamanan, peralatan pemadam, dan sumber air di daerah gambut.
Bachyuni juga menyebutkan Provinsi Jambi termasuk daerah yang rawan karhutla karena merupakan daerah perkebunan yang sebagian lahan gambut yang mudah terbakar, apalagi musim kemarau akan terjadi Juni hingga September mendatang,
Laporan dari BMKG Jambi juga menyebutkan bahwa Mei, Juni, Juli 2025, curah hujan dalam kategori rendah hinnga menengah atau 50-200 mm/bulan dan awal musim kemarau di Jambi diperkirakan terjadi pada akhir Mei hingga Juni 2025. Dan puncak musim kemarau terjadi pada Juni-Juli 2025.
“Berdasarkan laporan perkiraan BMKG Jambi musim kemarau di Provinsi Jambi akan terjadi pada Mei hingga Oktober 2025,” kata Bachyuni.