Jambi (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi menyasar 285 balita berisiko stunting menerima bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada 2025.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi Vera Sofiani di Jambi, Kamis, mengatakan sebanyak 285 balita stunting mendapatkan bantuan dalam bentuk makanan yang aman dan bermutu.
Makanan tambahan yang diberikan berupa beras sebanyak lima kilogram, susu dan telur.
Penyaluran PMT melalui empat tahapan yang dimulai dari Februari sampai Maret, Mei sampai Juni, Agustus sampai September dan November sampai Desember.
Bantuan PMT tersebut bertujuan untuk melakukan pencegahan stunting dan gizi buruk pada balita yang juga masuk dalam visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"PMT adalah upaya percepatan penurunan angka stunting yang masuk ke dalam aksi 100 hari kerja kepala daerah setempat dengan didukung Kampung Bahagia bagian program Kota Jambi Bahagia," katanya.
Vera menegaskan stunting bisa dialami semua keluarga jika tidak memahami tumbuh kembang anak.
Selain PMT, upaya pencegahan stunting juga dilakukan melalui program keluarga berencana (KB) sebagai upaya pencegahan dalam mengatur jumlah dan jarak kelahiran.
Sebelumnya pada Maret 2025, Pemkot Jambi telah menyalurkan PMT tahap pertama.
Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha mengatakan bantuan ini juga bagian dari mewujudkan program kampung bahagia melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sisi kesehatan.
Makanan yang terdapat dalam PMT kata Diza, kerap masih sulit diakses masyarakat sehingga Pemerintah hadir menyediakan makanan bergizi untuk balita berisiko stunting.
Bantuan makanan tambahan ini akan berlanjut pada tahap kedua yang akan disalurkan pada Mei 2025 sebagai upaya penurunan dan pencegahan stunting.