Kota Jambi (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan di Provinsi Jambi saat ini masih ada ratusan pengusaha kelapa sawit yang belum bergabung ke wadah organisasi Gapki Jambi.
“Jambi memiliki potensi besar bidang perkebunan kelapa sawit, namun para pengusahanya masih enggan bergabung ke wadah resmi Gapki, maka tugas dari pengurus Gapki Jambi yang baru periode 2025-2030 di bawah kepemimpinan Riyan Harry S untuk merangkul sebanyak-banyaknya para pengusaha gabung ke Gapki,” kata Eddy Matron di Kota Jambi, Kamis.
Saat ini industri sawit memberikan peran penting bagi Indonesia terutama sebagai sumber penerimaan devisa yang besar, penyerapan tenaga kerja, penyedia bahan pangan dan energi serta mendorong pengembangan wilayah.
Namun demikian, industri sawit saat ini masih menghadapi berbagai tantangan yang antara lain masalah produksi dan produktivitas yang relatif stagnan dan cenderung menurun, hutan yang teridentifikasi masuk dalam perkebunan sawit yang saat ini sedang ditangani oleh Satgas PKH (Penertiban Kawasan Hutan), tuntutan FPKMS dan maraknya pencurian serta pendirian PKS tanpa kebun.
Perkebunan kelapa sawit di Jambi dengan luas lebih dari 1,1 juta ha dan produksi lebih dari 2,5 juta ton CPO juga menghadapi berbagai tantangan tersebut.
“Saya meyakini program kerja Gapki Cabang Jambi yang telah disepakati dalam Muscab yang lalu, telah memperhatikan berbagai tantangan tersebut disamping tentunya mengacu pada program utama Gapki periode 2023-2028,” kata Eddy.
Saat ini dengan anggota Gapki Cabang Jambi sebanyak 35 perusahaan dengan luas lebih dari 120 ribu ha yang menjadi modal yang untuk merealisasikan program kerja pengurus Gapki Jambi periode 2025 - 2030.
Sebelum mengakhiri sambutannya Eddy Martono memohon Gubernur Jambi ikut mendorong perusahaan perkebunan sawit yang belum menjadi anggota Gapki untuk dapat menjadi anggota untuk secara bersama memajukan industri sawit di Jambi.
Saat ini perusahaan sawit di Jambi berjumlah 119 perusahaan, di mana 35 perusahaan yang menjadi anggota Gapki.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris yang menghadiri pelantikan pengurus Gakpi Cabang Jambi juga mengatakan pemerintah provinsi akan menjembatani pertemuan seluruh pengusaha kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk bergabung dengan wadah Gakpi.
“Saya berharap dengan para pengusaha kelapa sawit yang sudah bergabung dalam Gapki dapat bersama-sama membangun bidang perkebunan kelapa sawit dengan pola yang baik dan berkelanjutan, sehingga Jambi kedepannya bisa bersama membangun perekonomian Jambi bidang perkebunan,” katanya.
Gubernur juga meminta Gapki bisa bersama-sama dalam melakukan pembangunan dan menyusun tata kelola perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi sehingga menjadi salah satu sektor andalan dalam pendapatan daerah khususnya bidang ekspor minyak sawit mentah (CPO).