Kota Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menyampaikan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Muara Bungo sebesar 2,06 persen dengan Indek Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,89.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,74 persen dengan IHK sebesar 107, 45, dalam ekspose kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Senin.
"Dibandingkan dengan April terjadi penurunan harga sebagian besar barang dan jasa dan dipengaruhi oleh kelompok makanan dan minuman serta tembakau,"ungkapnya.
Agus menyebutkan, ada tiga wilayah di Provinsi Jambi yang menyumbang inflasi terbesar di bulan ini, selain Muara Bungo, Kabupaten Kerinci (1,22 persen) dan Kota Jambi (0,74 persen).
Menurutnya, Inflasi (y-on-y) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, meliputi kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,13 persen, kelompok transportasi sebesar 0,15 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,89 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,81
persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 3,48 persen.
Agus mengatakan, jika bicara deflasi bulanan sebesar 0,68 persen, hal tersebut dipengaruhi oleh angkutan udara, ikan nila, daging dan ayam ras, tomat, petai, tarif pulsa ponsel, terong, beras jengkol dan jeruk. Sebanyak 10 komiditas itu sebagai penyumbang deflasi di pada Mei tahun ini.
Sementara itu, apabila bicara inflasi tahunan yang sebesar 0.96, emas perhiasan masih menjadi komoditas yang memiliki andil besar inflasi secara y-on-y. Logam mulia itu memiliki andil sebesar 0,39.
"Jadi memang selama beberapa bulan ini harga emas tidak turun-turun menjadikan komoditas ini andil terbesar secara y-on-y," jelasnya.