Jambi (ANTARA) - Kepolisian resort kota (Polresta) Jambi masih menyelidiki identitas orang tua yang telah membuang bayinya di Panti Sosial Bina Anak Wanita Kota Jambi pada Kamis lalu (5/6) dan kini bayi tersebut dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jambi.
"Saat ini kondisi bayi perempuan yang dibuang oleh orang tuanya di area gedung perkantoran Panti Sosial Bina Anak Wanita Eks Psikotik Harapan Mulya, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, menurun drastis dan kini dirawat di rumah sakit," kata Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binaga Siregar, di Jambi Selasa.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait identitas pelaku atau orang tua bayi perempuan tersebut. Tentunya Polresta dari jajaran saat ini masih dalam tahap penyelidikan siapa orang tua yang meletakkan bayi tersebut, tetap akan kita kejar dan akan cari tahu siapa orang tuanya.
Bayi tersebut setelah ditemukan dibawa ke RS Erni Medika untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, setelah satu hari dirawat kondisi kesehatannya justru semakin memburuk. Tepat pada Jumat (6/6), bayi malang itu akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk penanganan lebih lanjut.
"Dan kami masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang telah membuang atau menelantarkan bayinya tersebut sedangkan bayi tersebut kini dalam perawatan intensif tim medis rumah sakit polisi," kata Boy.
"Benar, bayi yang ditemukan oleh warga di Jambi Selatan, sedang kita rawat dan sedang dalam penanganan yang intensif di RS Bhayangkara Jambi dan kondisi bayi dinyatakan belum stabil," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Syahrul Gani.
Hasil pemeriksaan terhadap kondisi bayi perempuan itu ditemukan beberapa gangguan serius seperti dehidrasi berat dan pendarahan pada saluran cerna sehingga membuat kondisinya sedang tidak stabil.
"Selama kita menangani selama kurang lebih empat hari, belum bisa dikatakan stabil, tetapi lebih baik daripada hari pertama dibawa ke RS Bhayangkara," kata Syahrul.
Meski demikian, bayi tetap diberi nutrisi melalui infus dan mendapatkan pengawasan ketat dari tim medis. Tanda-tanda awal pemulihan mulai terlihat dari perubahan warna feses yang menunjukkan perbaikan pada saluran cerna.
"Dan alhamdulillah, dari hari pertama kita menemukan adanya pendarahan dari saluran cerna, saat ini sudah berubah menjadi kecoklatan, yang menandakan ada perbaikan saluran cerna dan berharap kondisi bayi segera membaik dan stabil dalam waktu dekat dan semoga dalam beberapa hari ke depan kondisinya bayinya bisa stabil," kata Kombes Pol Syahrul Gani.