Jambi (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Jambi memetakan tiga kabupaten masuk kategori rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena daerah tersebut memiliki cakupan luas lahan gambut.
"Yang paling rawan tentunya daerah yang punya tanah gambut, seperti Kabupaten Tanjab Timur, Tanjab Barat dan Kabupaten Muaro Jambi," kata Kadishut Provinsi Jambi Andri Yusar di Kota Jambi, Sabtu.
Ia mengatakan tiga daerah itu menjadi atensi khusus dalam menghadapi musim kemarau. Akan tetapi, daerah lain (non-gambut) tetap menjadi perhatian pemerintah, mengingat bahaya kebakaran hutan dan lahan ini bisa terjadi di semua daerah.
Menghadapi ancaman karhutla tahun 2025, Dinas Kehutanan telah menyiapkan pompa air portable sebagai peralatan pendukung di saat dibutuhkan, termasuk menyiagakan personel Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP).
Personel itu berada digaris terdepan sebagai satuan tapak dalam mendeteksi dini pencegahan kebakaran. Mengingat anggota KPHP ada di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Pemerintah provinsi, kata dia, memiliki tambahan kelompok binaan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA), mereka garda terdepan dalam deteksi dini kejadian kebakaran.
"Masyarakat ini (MPA) yang paling dekat dengan lahan, jika terjadi kebakaran bisa lebih cepat mengatasi sebelum membesar. Api yang kecil-kecil bisa langsung dipadamkan. Sama-sama kita imbau masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jambi meningkatkan status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat karhutla. Hal ini ditandai dengan kegiatan apel pasukan di halaman Makorem 042/Gapu pada Kamis (19/6).