Kota Jambi (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Jambi membantu para petani kopi liberika di Kuala Tungkal, Kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, dengan memberikan rumah produksi untuk kelompok tani di sana.
Manajer PLN IP UBP Jambi Vicentius Fanny Janu Fidianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Rabu, mengatakan bantuan rumah produksi diberikan untuk Kelompok Tani Kopi Liberika Sri Utomo 2 agar dapat meningkatkan kualitas dari hasil produksi sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar.
Menurut dia, Tanjung Jabung Barat memiliki lahan gambut yang luas dan menjadi daerah penghasil utama kopi liberika di provinsi itu.
Karenanya, ia mengatakan perusahaannya mendorong potensi yang ada di daerah agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat lewat pemberian bantuan rumah produksi kopi hingga Rp21 juta, yang juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Budi daya kopi liberika di lahan gambut berperan dalam menjaga ekosistem lahan gambut dan mencegah degradasi lahan, selain juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dari segi ekonomi maupun pemanfaatan lingkungan, katanya.
Kepala Bidang Penyuluhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yulianti Helmi mengatakan para petani tentu dapat memanfaatkan bantuan rumah produksi tersebut dengan baik. Selain rumah produksi, fasilitas pengupasan kopi juga diperlukan agar proses penjemuran berjalan lebih cepat sehingga dapat meningkatkan kualitas kopi.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Betara Helvi mengatakan bantuan rumah produksi sangat bermanfaat dan membangkitkan gairah semangat para petani kopi liberika di sana.
Ketua Kelompok Tani kopi liberika Sri Utomo 2 Minanto selaku penerima manfaat mengatakan bantuan tersebut sangat membantu mereka meningkatkan kualitas bahkan produksi kopi. PLN IP sebelumnya juga telah memberikan bantuan rumah penjemuran kopi.
Sementara itu, Kepala Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sawaluddin Tanjung mengatakan dengan adanya bantuan rumah produksi kopi itu tentu dapat membantu kelompok tani kopi yang sekaligus pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk naik kelas dari model usaha mikro menjadi usaha kecil ke depannya.
