jambi (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Jambi, Dapil Kota Jambi, Muhammad Nasir meminta kepada Gubernur Jambi Al Haris untuk segera mengganti Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher.
Menurutnya, dibawah kepemimpinan Herlambang. RSUD Raden Mattaher sudah kacau dan mendesak Gubernur Al Haris untuk segera mencari penggantinya.
“Kami minta ketegasan pak Gubernur diganti pak. Ini sudah tidak beres,” tegas Nasir, Sabtu (26/7) di ruangan rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi.
Salah satu persoalan yang menjadi sorotan utama Nasir adalah belum ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara RSUD Raden Mattaher dengan Palang Merah Indonesia (PMI) terkait penyediaan darah.
Hal ini dinilai berbahaya, terutama saat ini musim kemarau dan kebutuhan darah biasanya meningkat signifikan.
Sampai saat ini manajemen Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi belum menandatangani Mou kerja sama dengan PMI terhadap penyediaan darah. Sekarang sudah memasuki musim kemarau, kalau musim ini kebutuhan darah pasti meningkat.
Kalau misalnya RSUD Raden Mattaher tidak mau menandatangani Mou kerjasama dengan PMI, berarti Rumah Sakit sudah siap. Tetapi sampai saat ini masih banyak kebutuhan darah meminta kepada PMI,” ujarnya.
Melalui forum resmi tersebut, Nasir kembali mendesak Gubernur Al Haris untuk segera mengambil langkah tegas, apakah RSUD Raden Mattaher ingin bekerja sama atau tidak.
Menurutnya, kejelasan dan ketegasan sangat diperlukan agar pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan, tidak menjadi korban tarik-ulur kepentingan birokrasi.
“Melalui forum yang bahagia ini, saya minta ketegasan pak Gubernur Rumah Sakit ini mau atau tidak Mou. Kalau rumah sakit ini tidak mau gak masalah,” tegasnya.
