Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi terus mendorong peningkatan partisipasi anak usia dini dalam pendidikan sebagai langkah awal dalam mewujudkan program wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari jenjang PAUD.
Wali Kota Jambi Maulana menyampaikan hal tersebut saat menghadiri kegiatan Festival Permainan Sains “Gelembung Bahagia” yang digelar sebagai media pembelajaran menyenangkan bagi anak PAUD, Senin.
"Kita menargetkan 100 persen anak usia dini masuk PAUD sebagai bagian dari wajib belajar 13 tahun, karena pendidikan anak usia dini sangat penting," katanya.
Pemerintah setempat telah menambah jumlah PAUD negeri dari tiga menjadi lima unit, dengan seluruh pembiayaan seperti seragam dan perlengkapan belajar ditanggung pemerintah serta diberikan secara gratis.
Pihaknya menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu PAUD negeri ke depan, terutama untuk menjangkau masyarakat kurang mampu.
Menurut dia, PAUD bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang bermain dan interaksi sosial, karena dinilai penting untuk membentuk karakter anak sedari dini.
Maulana menambahkan, saat ini partisipasi siswa jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) telah melebihi kapasitas karena banyak warga dari luar kota yang bersekolah di Kota Jambi.
Di sisi lain, pemkot juga menjalankan program pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus melalui sekolah luar biasa (SLB) negeri.
"Semua anak berhak mendapatkan pendidikan terbaik, tanpa terkecuali," katanya.
Sementara Bunda PAUD Kota Jambi Nadiyah menyatakan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan PAUD di Kota Jambi.
"Alhamdulillah saat ini angka partisipasi PAUD di Kota Jambi telah mencapai 85 persen. Hal ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk menjamin semua anak di Kota Jambi mendapatkan pendidikan PAUD tanpa terkecuali, minimal satu tahun sebelum memasuki sekolah dasar," kata dia.
