Kota Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Al Haris meluncurkan gerakan 10B Aparatur Sipil Negara (ASN) peduli tekan angka stunting melalui bantuan 10 kg beras, 10 telur butir dan uang Rp100 ribu bagi warga kurang mampu di provinsi itu.
"Pemerintah sedang berusaha untuk memberantas stunting, tapi banyak faktor yang menghambat. Stunting bukan dari segi gizi buruk saja, tetapi juga rumah yang tidak layak huni yang menyebabkan stunting," ungkap Gubernur Jambi, Al Haris di Jambi, Jumat.
Al Haris mengungkapkan, gerakan 10B ASN peduli stunting merupakan langkah konkret pemerintah itu bertujuan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan memperkuat ketahanan keluarga.
Program itu merupakan bentuk nyata partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk membantu keluarga rentan dan anak-anak penderita stunting.
Al Haris mengakui, tantangan penanganan kemiskinan di Jambi cukup besar. Data Pemprov mencatat, sekitar 270 ribu warga masih hidup di bawah garis kemiskinan. Termasuk kebutuhan untuk rumah layak di Jambi tergolong rendah.
Sebagai bukti nyata, dalam program 10B ASN peduli stunting, pemerintah provinsi menyalurkan bantuan 50 paket sembako terhadap warga miskin Jambi. Gerakan itu menjadi gelombang kepedulian sosial yang menyebar ke seluruh kabupaten dan kota.
Gubernur menegaskan, stunting bukan hanya persoalan gizi buruk, tetapi berakar pada masalah sosial dan lingkungan, seperti kondisi rumah tidak layak huni yang masih banyak dijumpai di beberapa daerah.
Saat ini angka stunting di Jambi mengalami peningkatan cukup signifikan hingga menempatkan provinsi ini di peringkat ke delapan secara nasional.
Untuk itu, ia mengajak perusahaan, perbankan, dan dunia usaha turut berperan aktif membantu masyarakat miskin ekstrem dan anak-anak stunting di wilayah operasional mereka.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2) Provinsi Jambi, Raden Najmi, melaporkan angka stunting di tahun 2023 berada pada angka 13,5 persen, sedangkan pada tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 17,1 persen.
Tahun 2025 Pemprov Jambi menargetkan penurunan prevalensi angka stunting sebesar 11,9 persen pada tahun 2029 penargetan penurunan prevalensi angka stunting sebesar 9,3 persen.
