Kuala Tungkal (ANTARA) - Langkah strategis Kabupaten Tanjung Jabung Barat menuju industri kepala terpadu semakin dekat, menyusul Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Katamso, menerima audiensi dari Head of Staple Fibre Technologies Aachen University, Germany, Mr. Justin Kuhn, dan Ketua Bidang Pemasaran Dewan Roemah Kelapa Indonesia (RoeKI), Galih Batara Muda, di Rumah Dinas Wakil Bupati. Pertemuan ini membahas rencana penguatan program hulu-hilirisasi kelapa nasional, khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Senin malam (27/10).
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara RoeKI dan Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat, yang berlangsung pada Jumat (3/10) di ruang rapat Bupati. Pembahasan kali ini merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, yang menetapkan komoditas kelapa sebagai Proyek Strategis Nasional. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi nasional, serta meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa secara menyeluruh.
Dimana, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi besar di sektor ini, dengan luas areal kelapa mencapai 50.492,43 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan. Potensi ini tidak hanya memberikan peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani lokal, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan industri pengolahan kelapa yang lebih maju. Dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi yang tepat, diharapkan produk kelapa olahan dari daerah ini dapat memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun internasional.
Mengawali audensi, Wakil Bupati Katamso menyampaikan apresiasi atas kunjungan pihak Aachen University dan RoeKl dengan bahasa inggeris.
Dalam sesi wawancara, Wakil Bupati Katamso menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan langkah nyata untuk menindaklanjuti kerja sama strategis di sektor perkelapaan. Pemerintah Daerah ingin mengembangkan komoditas kelapa melalui kerja sama dengan Roemah Kelapa Indonesia, Institut Pertanian Bogor, serta Universitas Aachen dari Jerman. Kerja sama ini mencakup hilirisasi dan pengembangan sekolah kejuruan (vocational school) untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh dan petani tentang perkelapaan.
"Kami berharap kerja sama ini segera terwujud melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama, sehingga dapat memberikan kemajuan nyata bagi sektor kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat," tambah Wabup Katamso.
Menurut Wabup Katamso, dengan adanya kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan lembaga riset nasional serta internasional, diharapkan sektor kelapa di daerah ini dapat berkembang menjadi model hilirisasi yang berdaya saing tinggi, berorientasi ekspor, dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat petani.
Sementara itu, Galih Batara Muda menegaskan komitmen Roemah Kelapa Indonesia dalam mendukung pengembangan kelapa di daerah tersebut.
"Roemah Kelapa Indonesia telah memprioritaskan hilirisasi kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kami berharap, momentum ini dapat menjadikan Tanjung Jabung Barat sebagai prototipe atau percontohan industri kelapa terpadu tingkat nasional," ungkap Galih.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Johan Hendry Bororing, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Firdaus Khatab, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Dinas Kominfo, perwakilan dari Bappeda, Dinas Koperasi dan Perdagangan, serta para camat dan pejabat terkait.
