Visi Kementerian PUPR adalah menjalankan visi presiden
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya siap melaksanakan lima visi periode 2020-2024, yang telah dijabarkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Visi Kementerian PUPR adalah menjalankan visi presiden," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kelima visi presiden terpilih itu adalah pembangunan infrastruktur yang terus dilanjutkan, memberikan prioritas pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), mengundang investasi seluas-luasnya, reformasi birokrasi, dan menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Menurut Basuki, untuk visi pertama yaitu meneruskan pembangunan infrastruktur yang telah dibuat tersambung ke pusat-pusat produksi.

"Peningkatan konektivitas itu tidak hanya jalan tol dan jalan nasional, tetapi bendungan juga harus diteruskan sampai terkoneksi dengan jaringan irigasi sawahnya. Infrastruktur PUPR menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur juga akan diikuti dengan mempercepat pembangunan SDM," ujarnya.

Terkait pelaksanaan reformasi birokrasi, Menteri Basuki menyatakan hal tersebut harus didukung kesiapan SDM dari aparatur PUPR. Reformasi birokrasi, menurut dia, merupakan suatu keharusan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik yang efektif dan efisien.

Reformasi birokrasi, lanjutnya, bertujuan untuk menyederhanakan lembaga dan peraturan yang dinilai tidak efektif, sehingga kecepatan pelayanan serta perizinan semakin baik untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

"Arahan Presiden Jokowi untuk RAPBN 2020 yakni fokus pada belanja modal yang efisien dan tepat sasaran. Hal ini membutuhkan birokrasi dan institusi yang semakin ramping dan efisien sehingga pelayanan semakin cepat. Kita ingin merubah budaya untuk bekerja lebih cepat dengan terobosan-terobosan baru," kata Basuki.

Ia menyatakan, terobosan baru sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur guna meningkatkan kecepatan dan kualitas hasil yang sangat diharapkan manfaatnya oleh masyarakat.

Menteri Basuki menyatakan, ke depannya belanja infrastruktur tidak hanya berfokus pada APBN, namun akan terus didorong inovasi pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).

Hal itu, ujar dia, sebab kemampuan APBN untuk tahun anggaran 2020-2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp2.058 triliun.

Pemerintah berkomitmen mewujudkan pembangunan SDM di berbagai daerah Nusantara, sesuai tema perayaan 74 Tahun Republik Indonesia, yaitu menciptakan "SDM Unggul Indonesia Maju".

Presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo, dalam pidatonya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat pada 14 Juli 2019, membeberkan visi Indonesia, yang salah satunya adalah pembangunan SDM sebagai kunci Indonesia maju di masa depan.

"Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil. Kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak-anak sekolah kita, ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan, ini yang harus dijaga betul, jangan sampai ada stunting, jangan sampai ada kematian ibu, kematian bayi yang meningkat, tugas besar kita ada di situ," ujarnya.

Selain kesehatan, Jokowi juga menyinggung soal kualitas pendidikan yang akan terus ia tingkatkan. Pada masa kepimpinanan periode keduanya ini ia memastikan akan membangun lembaga manajemen talenta, pelatihan vokasional, dan sekolah vokasional.

Pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta anak bangsa, karena akan memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.

Baca juga: Kementerian PUPR bertekad tingkatkan SDM selaras visi Indonesia Maju
Baca juga: Menteri PUPR ingin ibukota baru representasikan identitas negara
Baca juga: Lima janji Jokowi lima tahun kedepan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019