Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko mengatakan salah satu poin yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan adalah menekankan mengenai pentingnya pendidikan karakter.

"Presiden dalam pidato kenegaraan menyinggung mengenai peran keluarga dan lembaga pendidikan dalam pendidikan anak-anak termasuk soal budi pekerti, sopan santun, dan toleransi," katanya di Purwokerto, Jumat.

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan apa yang disampaikan presiden dapat disimpulkan mengenai pentingnya pendidikan karakter.

Sementara itu, kata Wisnu, keluarga memang memegang peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak.

"Keluarga adalah ruang dan waktu pertama dalam memperkenalkan nilai-nilai moral, kepedulian dan serta kedisiplinan pada anak," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, maka pola komunikasi antara orang tua dengan anak menjadi sangat penting khususnya dalam konteks mendidik anak.

"Contohnya, orang tua mengasuh dengan kata-kata yang santun serta memperkenalkan apa-apa yang seharusnya dilakukan, serta apa-apa yang sebaiknya dijauhi oleh anak-anak mereka," katanya.

Dengan demikian, kata dia, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan karakter dan budi pekerti yang luhur.

"Bila itu dilakukan, maka anak juga berkesempatan tumbuh dan berkembang dengan berlimpah kasih sayang, penuh kepercayaan diri, sekaligus cerdas dalam menilai sesuatu dengan penuh pertimbangan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan yang disampaikan dalam rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI mengatakan mengenai pentingnya peran keluarga dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.

"Budi pekerti sopan santun toleransi dan kedisiplinan termasuk kebiasaan mengantri dengan sabar dan teratur harus kita tanamkan sejak dini," kata presiden.
Presiden juga mengatakan, Indonesia membutuhkan SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat.

"Kita butuh SDM yang menguasai ketrampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan. Pendidikan harus berakar pada budaya bangsa memperjuangkan kepentingan nasional dan tanggap terhadap perubahan dunia," katanya.

Baca juga: Mendikbud : pembangunan SDM tekankan pendidikan karakter​​​​​​
Baca juga: Presiden: kualitas pendidikan ditingkatkan agar berdaya saing
Baca juga: Mendikbud sebut fokus SDM pada guru dan siswa

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019