Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan bekerjasama membuat proyek Sistem Diseminasi informasi Bencana Nasional (Establishment of a National Disaster Information Dissemination System) di Indonesia terutama untuk daerah rawan tsunami. Penandatangan proyek tersebut secara resmi dilaksanakan oleh Plt Dirjen SKDI (Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi) Depkominfo Freddy H Tulung dengan President Representatif KOICA, Lee Jong Seon di kantor Depkominfo di Jakarta, Selasa. Kerjasama antarpemerintah itu dilakukan melalui Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) untuk pihak Indonesia dengan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA/The Korea International Cooperation Agency) untuk Korea. Freddy menjelaskan proyek yang didanai dari hibah KOICA sebesar tiga juta dolar AS tersebut bertujuan untuk mempersiapkan rencana induk dan teknologi Sistem Diseminasi informasi Bencana Nasional, serta program pelatihan bagi pejabat instansi pemerintah yang terkait dan masyarakat, yang dilakukan selama dua periode atau dua tahun yaitu 2008 sampai 2009. "Indonesia menyiapkan dana pendamping sebesar Rp1,5 Miliar yang terbagi atas Rp750 juta per tahunnya. Dana itu diambilkan dari APBN 2008," katanya. Proyek tersebut akan dilengkapi peralatan informasi dan komunikasi yang disebut Sistem Diseminasi Informasi Bencana Nasional meliputi Disaster Information Sharing System (DISS), Cell Broadcasting Service (CBS) dan TV Broadcasting Service (TBS) serta Radio Broadcasting Services (RBS). DISS merupakan sistem respon dan penyebaran informasi status bencana ke instansi pemerintah yang terkait, dan CBS yaitu sistem penyebaran informasi melalui pesan singkat (SMS) dengan bantuan teknologi telekomunikasi seluler yang melibatkan operator telekomunikasi. Sedangkan TBS dan RBS merupakan sistem penyebaran informasi status bencana berbentuk teks dan suara untuk disiarkan melalui radio dan stasiun televisi. Freddy mengatakan peralatan Sistem Diseminasi Informasi Bencana Nasional tersebut akan dipasang di daerah-darah yang rawan akan bencana terutama tsunami seperti Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Jakarta, Yogyakarta, Bali dan NTB. Untuk mempersiapkan "master plan" sistem tersebut, KOICA dan Depkominfo akan mengumpulkan dokumen dan laporan tentang sistem dan manajemen diseminasi informasi bencana, melakukan survey lokasi peralatan, survey dan berkoordinasi dengan operator telekomunikasi, penyelanggara siaran radio dan televisi untuk pelaksanaan DISS, CBS, TBS dan RBS langsung ke masyarakat. KOICA juga akan mengundang sekitar 20 pegawai pemerintah dari Depkominfo, Dephub, Ristek, BPPT, BMG dan pemerintah daerah untuk menjalani pelatihan manajemen Sistem Diseminasi Informasi Bencana Nasional selama dua minggu di Korea. Dari jadwal proyek tersebut, "master plan" dan pengembangan sistem DISS, CBS, TBS dan RBS diharapkan selesai pada akhir periode pertama sedangkan pelatihan akan dilakukan pada pertengahan periode kedua proyek.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008