Mataram (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Nusa Tenggara Barat Arif, memimpin langsung acara pelantikan, pengambilan sumpah dan serah terima jabatan (sertijab) Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Mataram, yang digelar di Lapangan Tenis Kantor Kajati NTB, Senin.

Pejabat yang dilantik adalah Yusuf, mantan Kasubdit di lingkup kerja Direktorat Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung RI, menggantikan I Ketut Sumedana yang mendapat tugas baru sebagai Aspidsus Kejati Jawa Tengah.

Baca juga: Jaksa Agung lantik enam Kajati baru

Baca juga: Prasetyo lantik lima Jaksa Agung Muda

Baca juga: Andhi Nirwanto pegang pelaksana harian Jaksa Agung


Kajati NTB Arif dalam sambutan acaranya menyampaikan kepada hadirin bahwa promosi atau pun pergantian jabatan di lingkup kerja adhyaksa ini merupakan sebuah hal yang lazim terjadi.

"Promosi ini dimaksud untuk memberikan kesempatan yang lebih baik lagi dalam mengemban tugas sebagai pengabdi masyarakat," kata Arif.

Karenanya, Kajati NTB mengucapkan selamat kepada pejabat baru Kajari Mataram Yusuf. Arif berharap jabatan baru ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan sumpah dalam jabatannya.

"Dengan dilantiknya Yusuf sebagai Kajari Mataram, saya berharap bisa membawa kesejukan di tengah masyarakat NTB," ujarnya.

Begitu juga dengan pejabat sebelumnya, I Ketut Sumedana yang mendapat promosi jabatan sebagai Aspidsus Kejati Jawa Tengah, diharapkan untuk bisa bekerja lebih baik lagi.

"Untuk Sumedana yang sudah menunjukkan prestasi, yang sewajarnya mendapat jabatan setingkat lebih tinggi, saya harap di tempat barunya bisa memberikan prestasi yang lebih baik," ucapnya.

Dari acara pelantikan, pengambilan sumpah dan sertijab Kajari Mataram, Arif turut menyampaikan pesan kepada seluruh insan adhyaksa yang bertugas di lingkup kerja NTB untuk menjadikan hal ini sebagai ajang evaluasi diri dalam mengemban tugas sebagai pengabdi masyarakat.

"Sekarang kita sebagai insan adhyaksa dituntut untuk lebih responsif dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Itu adalah sikap yang harus dimiliki setiap pemimpin dan setiap insan adhyaksa," katanya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019