Jakarta (ANTARA) - Pencurian kabel primer bawah tanah oleh sepuluh pemuda di Jembatan Bociang di Mangga Besar, Taman Sari Jakarta Barat membuat perusahaan telekomunikasi PT. Telkom merugi sebanyak Rp37,7 juta.

Dalam jumpa pers di Kepolisian Sektor Taman Sari Jakarta Barat, salah seorang staf pemeliharaan di Telkom Kuartel Jakarta Utara Endo Joseph Supriono menyebut pencurian kabel berdampak pada saluran telpon aktif..

"Kabel yang besar untuk 1.000 saluran telpon dan yang kecil sekitar 800 saluran. Walaupun dikata tidak aktif, tetapi setengah dari saluran kabel ini sebenarnya masih aktif," ujar Joseph di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Sepuluh pemuda ditahan karena curi kabel primer Telkom

Ia menambahkan, kabel primer yang dicuri menyebabkan jaringan telpon di Jakarta Utara, terutama di kawasan Pangeran Jayakarta terputus.

Namun hal itu masih bisa diatasi dengan pengalihan jaringan telpon menggunakan kabel fiber optik Telkom, kata dia.

Sepuluh pemuda asal Lampung ditahan oleh Kepolisian Sektor Taman Sari Jakarta Barat lantaran mencuri kabel primer bawah tanah milik perusahaan telekomunikasi Telkom.

Kepala Polsek Taman Sari Ajun Komisaris Besar Polisi Ruly Indra Wijayanto menjelaskan para pelaku ditangkap karena tidak dapat memberikan surat tugas, dan melihat perilaku mencurigakan.

Sepuluh tersangka berinisal DK, JY, HR, AR, AA, AS, WY, DS, HT, dan SP. Delapan diantaranya beraksi sebanyak tiga kali, dan dua lagi beraksi sebanyak dua kali.

Para pelaku berombongan dan berpakaian seperti petugas Telkom dengan peralatan dan rompi lengkap, kemudian mencuri kabel primer bawah tanah Telkom untuk mendapat keuntungan yang dibagi Rp300 ribu per orang.

Baca juga: Unjuk rasa di Jayapura, Telkom amankan aset dan layanan

Baca juga: Kabel Primer Telkom Dicuri, 400 SST Mati
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019