Palembang (ANTARA) - Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berjuang melakukan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca di wilayah Sumatera Selatan yang mulai mengalami bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada puncak musim kemarau Agustus dan September 2019 ini.

"Kami terus berupaya melakukan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk membantu mengatasi masalah karhutla di sejumlah kabupaten dalam wilayah Sumsel," kata Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Faisal Sunarto di Palembang, Jumat.

Upaya hujan buatan dengan melakukan penyemaian garam dapur atau Natrium Chlorida (NaCl) di awan berpotensi hujan telah dilakukan sejak 30 Agustus 2019, namun belum membuahkan hasil sesuai dengan harapan.

Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan di sejumlah daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muaraenim, dan Kabupaten Banyuasin.

Baca juga: FPG DPRD Sumsel minta Pemprov maksimalkan pencegahan karhutla

Baca juga: Kabut asap pekat selimuti Palembang akibatkan udara tidak sehat


Kegiatan tersebut akan terus dilakukan di beberapa wilayah Sumsel lainnya yang rawan karhutla dan terdapat awan berpotensi disemai dan turun hujan.

Untuk melakukan penyemaian awan, tim TMC dibantu satu unit pesawat jenis CASA 212 dari Skadron Udara 4 TNI AU Lanud Abdul Racman Saleh, Malang, kata Faisal.

Sebelumnya Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Condro Kirono ketika melakukan kunjungan ke Posko Satgas Karhutla, Palembang, mengatakan pihaknya siap memfasilitasi mendatangkan tim TMC untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel agar tidak semakin parah seperti yang terjadi di Riau.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel yang kini luasnya sekitar 2.000 hektare perlu dilakukan penanggulangan secara maksimal sehingga tidak semakin parah dan mengakibatkan bencana kabut asap.

Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di sembilan kabupaten dalam wilayah Sumsel rawan karhutla meliputi Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasian, Musi Banyuasin, Muaraenim, Pali, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara sudah cukup baik.

Satgas siaga darurat bencana asap akibat Karhutla telah bekerja dengan baik, namun perlu didukung dengan mengupayakan hujan buatan menggunakan TMC.

Dengan adanya hujan buatan, diharapkan bisa membasahi kawasan hutan dan lahan gambut yang mengalami kekeringan dan berpotensi terbakar, kata Komjen Pol Condro Kirono.*

Baca juga: Satgas maksimalkan pembasahan lahan gambut Sumsel

Baca juga: Operasi pembasahan gambut Sumsel rawan terbakar ditingkatkan BRG

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019