Seoul (ANTARA) - Badai yang melanda Korea Utara pada Sabtu, merenggut nyawa lima orang dan melukai tiga lainnya, kata kantor berita negara KCNA pada Ahad.

Badai Lingling, salah satu topan paling kuat telah menghantam Korea Selatan, bergerak ke Korea Utara pada Sabtu, menimbulkan kekhawatiran akan merusak tanaman di negara miskin itu, yang beberapa kali mengalami kekurangan pangan.

"Banjir merendam atau mengubur tanaman di lahan pertanian seluas 46.200 hektare," kata KCNA pada Sabtu.
"Operasi-operasi pertolongan sedang berjalan di kawasan-kawasan terpapar untuk mengatasi berbagai masalah diakibatkan topan."

Korea Utara mengadakan pertemuan darurat pada Jumat di bawah arahan pemimpin Kim Jong Un, yang memarahi para pejabat senior karena "tidak berdaya melawan topan, tidak menyadari tingkat keseriusannya dan kurang peka," kata KCNA pada Sabtu.

Di Korea Selatan, topan tersebut menewaskan tiga orang dan melukai 27 orang lainnya. Sebanyak 160,000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik dan ratusan penerbangan dibatalkan akibat musibah ini. Pasokan listrik sudah dipulihkan ke sebagian besar rumah yang terkena dampak badai.

Sumber: Reuters

Baca juga: BMKG: Badai tropis Lingling picu gelombang perairan Indonesia
Baca juga: Badai tropis lingling tumbuh di utara Indonesia
​​​​​​​
Baca juga: Korut-Korsel resmikan proyek yang hubungkan kembali jalur transportasi

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019