Sekarang sudah enggak perlu pakai masker lagi. Mata juga enggak perih.
Batam (ANTARA) - Titik api di Provinsi Kepulauan Riau terpantau nihil usai hujan mengguyur wilayah yang berbatasan dengan empat negara itu selama dua hari berturut-turut.

"Setelah diguyur hujan dalam dua hari terakhir, wilayah Kepri terpantau zero hot spot," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman di Batam, Suratman, Kamis.

Jarak pandang di wilayah Kepri juga membaik seiring makin berkurangnya kabut asap.

Ia merinci jarak pandang di Bandara Hang Nadim Batam mencapai 6 Km, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang sepanjang 9 Km dan jarak panjang di Natuna mencapai di atas 10 Km.

Baca juga: Indeks standar pencemar udara Batam naik lagi

Baca juga: Tour de Kepri ditunda karena kabut asap


Menurut Suratman, hujan juga memperbaiki kualitas udara di Kota Batam. Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Batam sudah memasuki kategori sehat sedang.

BMKG memperkirakan wilayah Batam dan sekitarnya masih akan diguyur hujan pada hari ini.

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Kementerian Kesehatan Slamet Mulsiswanto mengatakan kualitas udara di Batam sudah masuk kategori sehat. "ISPU sejak pagi, 99 kemudian 95 dan 78."

Pengukuran itu dilakukan di stasiun BTKLPP Batam yang berlokasi di Sagulung.

Kualitas udara dikatakan sehat baik bila kadar ISPU antara 0-49, sehat sedang bila ISPU 50-99, tidak sehat bila ISPU 100-199, sangat tidak sehat bila ISPU 200-299, berbahaya bila ISPU 300-399 dan sangat berbahaya bila ISPU di atas 400.

Warga Batam, Putra mengatakan sejak Rabu, udara di Batam dirasa lebih bersih dan sehat. "Sekarang sudah enggak perlu pakai masker lagi. Mata juga enggak perih."

Ia berharap kualitas udara di Batam kian membaik, seiring dengan banyaknya hujan yang turun di kota kepulauan itu.*

Baca juga: Usai hujan kualitas udara Batam kembali sehat

Baca juga: Kabut asap tidak ganggu pelayaran Batam

Pewarta: Yunianti Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019