Sampit (ANTARA) - Mahasiswa dan puluhan polisi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk mendoakan mahasiswa, polisi dan masyarakat yang meninggal dunia dan luka-luka akibat demonstrasi berujung ricuh di Kendari dan sejumlah daerah di Indonesia.

"Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan kita bersama atas kejadian yang tidak kita inginkan itu. Kita di Kotawaringin Timur harus mengambil pelajaran dari kejadian itu. Mari kita bersama-sama menjaga daerah kita agar tetap aman dan kondusif. Aspirasi bisa disampaikan dengan cara baik dan damai," kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Kamis.

Menurut dia, situasi tidak terkendali saat demonstrasi, bukanlah keinginan semua pihak, apalagi sampai jatuh korban. Namun Polri sudah berkomitmen mengusut tuntas kejadian yang menimbulkan korban jiwa dan korban luka.

Rommel mengapresiasi komitmen mahasiswa di Kotawaringin Timur yang tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Seperti saat demonstrasi pekan lalu, semua berjalan lancar, aman dan tertib.
Baca juga: Al Azhar gelar doa bersama untuk korban kekerasan dalam demo mahasiswa
Baca juga: Mahasiswa Jambi gelar Sholat Gaib untuk korban aksi di Jakarta

"Pelaksanaan shalat gaib bersama antara mahasiswa dan polisi juga menjadi gambaran komitmen bersama dalam menjaga kedamaian. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak lain dalam partisipasinya menjaga keamanan dan ketertiban Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya.

Shalat gaib dipimpin Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur Samsudin. Shalat gaib dilaksanakan sama seperti shalat jenazah, yaitu dengan empat kali takbir.

Jamaah terlihat khusyuk mengikuti shalat gaib tersebut. Usai shalat, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama mendoakan korban meninggal dan luka akibat demonstrasi di sejumlah daerah.

"Negara kita sedang sakit. Makanya kita berdoa supaya sakit ini sembuh. Mudah-mudahan negeri kita diberikan keamanan dan kedamaian agar tercipta kemakmuran bagi seluruh rakyat," ucap Samsudin.
Baca juga: Forum Mahasiswa Bali adakan doa bersama untuk dua mahasiswa Kendari
Baca juga: Mahasiswa bubarkan diri dengan doa bersama


Sementara itu Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Sampit Siti Rahma Wita mengatakan, jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam aksi demonstrasi merupakan hal yang tidak diinginkan bersama. Dia mengajak semua pihak untuk mengedepankan kebersamaan dan menyikapi aksi mahasiswa sebagai hal yang wajar dalam demokrasi.

"Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian negeri ini. Kami yakin kedamaian itu bisa kita wujudkan dalam bingkai persatuan," kata Rahma didampingi Sekretaris PMII Cabang Sampit Muhammad Taufik

PMII berkomitmen untuk menjaga kedamaian, termasuk ketika melakukan aksi penyampaian pendapat. Itu mereka buktikan saat berdemonstrasi di depan gedung DPRD Kotawaringin Timur pekan lalu. Semua berjalan lancar dan tertib.
Baca juga: Papua terkini - Mahasiswa FTI UMI Makassar doa bersama untuk Papua

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019