Aduan perampasan tanah petani Sulteng ke ABN-AMRO Amsterdam

  • Rabu, 9 Oktober 2019 11:43 WIB

Hemsi (kanan), petani dari Donggala, Sulawesi Tengah bersama Terry Doegmah Panyonnah (kiri), petani dari Butaw, Liberia, menunjukkan surat aduan terkait perampasan lahan mereka oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit ke markas ABN-AMRO di Amsterdam, Belanda, Senin (7/9/2019). Berdasarkan riset yang dilakukan Milieudefensie dan Walhi, ABN-AMRO menawarkan pendanaan investasi kepada kliennya yang mencakup saham perusahaan induk dari industri kelapa sawit di Indonesia dan Liberia yang diduga melakukan pelanggaran HAM hingga perampasan tanah. ANTARA/Virna P Setyorini/aa.

Hemsi (kanan), petani dari Donggala, Sulawesi Tengah, melakukan aksi bersama Direktur Eksekutif Walhi Sulawesi Tengah Abdul Haris Lapabira (tengah) dan Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono (kiri) di depan markas ABN-AMRO di Amsterdam, Belanda, Senin (7/10/2019). Ketiganya menyuarakan agar pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir berkomitmen melakukan praktik bisnis industri kelapa sawit yang bersih dan berkelanjutan secara benar. ANTARA/Virna P Setyorini/aa.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait