pemerintah dapat memberikan peringatan dini kebencanaan melalui telepon seluler kalau masyarakat sudah beralih ke digital
Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan peralihan televisi analog ke digital dapat mengefisiensikan pemakaian frekuensi sebesar 112 megahertz (MHz) sehingga memudahkan pemerintah merencanakan pembangunan berbasis teknologi informasi.

"Sangat luar biasa jika TV digital ini dapat direalisasikan, karena ada efisiensi frekuensi yang sangat besar," kata Direktur Penyiaran Kemenkominfo, Geryantika Kurnia usai membuka sosialisasi TV digital kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia saat ini apapun jenis internetnya sangat luar biasa lelet, karena jalan frekuensinya sudah dipenuhi televisi semua, sehingga tidak lagi cukup untuk jaringan internet.

"Dengan adanya efisiensi frekuensi, maka ada sekitar 112 mega Hertz yang bisa digunakan untuk saluran lainnya seperti pendidikan, kebencanaan, kesehatan dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Frekuensi untuk kebencanaan tunggu migrasi tv digital


Ia mengatakan 20 dari 112 megahertz dari efisiensi tersebut, pemerintah akan alokasikan untuk kebencanaan.

"Kalau terjadi bencana, kita tidak ada persiapan untuk kebencanaan. Kalau di negara-negara lain sudah dapat mendeteksi dan diantisipasi sebelum terjadi bencana, karena mereka sudah beralih menggunakan TV digital," katanya.

Ia menambahkan negara-negara yang telah beralih menggunakan TV digital, pemerintahnya sudah dapat menginformasikan potensi bencana di masyarakat melalui telepon genggam.

"Insyallah, pemerintah dapat memberikan peringatan dini kebencanaan melalui telepon seluler kalau masyarakat sudah beralih dari TV analog ke digital," katanya.  


Baca juga: BPPT: Peringatan dini bencana untuk TV digital siap dikomersilkan

Pewarta: Aprionis
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019