Ingin cepat diperbaiki biar belajarnya enak
Garut (ANTARA) - Atap bangunan kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat runtuh sehingga kegiatan belajar mengajar dipindah ke madrasah yang tidak jauh dari sekolah itu.

"Ada tiga ruangan kelas yang rusak, untung kejadiannya saat tidak ada kegiatan belajar mengajar," kata Kepala SDN 2 Cijolang, Agus Mulyana, di Garut, Kamis.

Ia menuturkan tiga ruangan untuk kelas 1, 2, dan 3 itu kondisinya sudah rusak hingga akhirnya bagian atap runtuh secara tiba-tiba, Rabu (23/10), sekitar pukul 14.30 WIB.

Kondisi bangunan tersebut, kata dia, memang sudah cukup memprihatinkan, seperti bagian atap bangunan lapuk, tembok retak, dan kayu jendela dimakan rayap.

"Bahkan guru yang mengajar di kelas itu sering mendengar bunyi dari lapuknya kayu," katanya.

Agus menyampaikan sekolah sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memindahkan siswa ke madrasah sehingga kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan nyaman dan aman.

Baca juga: Atap ruang guru SD di Boyolali runtuh

Terkait dengan rencana perbaikan kelas tersebut, kata dia, sudah diajukan proposal renovasi sejak 2017, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah daerah.

"Kejadian ini dulu pernah tahun 2008, bahkan lebih parah, untungnya saat siswa sedang istirahat," katanya.

Ia berharap, kebutuhan perbaikan bangunan sekolah itu cepat mendapatkan perhatian dari pemerintah agar siswa kembali belajar dengan aman dan nyaman.

"Kami harap secepatnya bisa diperbaiki, karena belum tahu sampai kapan siswa belajar di sana (madrasah, red.)," katanya.

Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Cijolang, Nabila Ratu Bilqis, mengatakan saat ini harus belajar bergabung dengan kakak kelas karena atap kelasnya runtuh.

Ia berharap, sekolah segera diperbaiki sehingga bisa belajar dengan tenang dan nyaman lagi.

"Ingin cepat diperbaiki biar belajarnya enak," katanya.

Baca juga: Gedung SD Runtuh Satu Siswa Tewas
Baca juga: Disdik Cirebon jamin biaya pengobatan korban sekolah ambruk

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019