Jakarta (ANTARA) - Thorcon International bersama PT PLN (Persero) berencana melakukan studi persiapan implementasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) setelah sebelumnya perusahaan perancang reaktor dari Amerika Serikat tersebut mendapatkan kesepakatan melanjutkan kerjasama dari Kementerian ESDM.

Studi yang diharapkan rampung pada pertengahan tahun depan tersebut akan membahas banyak aspek. Khususnya fokus terhadap studi tapak yang akan melibatkan para pemangku kepentingan atau stakeholders nuklir dan skema bisnis (B2B).

"Dalam hal ini, Thorcon akan melakukan investasi dengan nilai Rp17 triliun," kata Kepala Perwakilan Thorcon International Pte Ltd di Indonesia, Bob Effendi dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Thorcon dan PAL selesaikan kajian desain reaktor pembangkit thorium

Menurut Bob Effendi, dalam studi ini akan dilakukan kajian apakah Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) selain bebas emisi, juga dapat memberikan solusi yang ideal dalam mengurangi pengunaan batubara yang selama ini dominan untuk digunakan sebagai bahan bakar PLTU. Hal ini sejalan dengan komitmen dunia untuk menurunkan emisi, di mana target PLTU batubara sudah harus dikurangi setelah tahun 2030.

Saat ini cadangan batubara pun sudah berkurang, maka sudah waktunya direncanakan dan dipersiapkan sumber energi bersih yang dapat menggantikan peran batubara, katanya.

Bob meyakini PLTT adalah salah satu solusi yang memiliki peluang untuk dapat menggantikan pembangkit batubara karena antara lain memiliki faktor kapasitas 90 persen jauh di atas PLTU.

Baca juga: Thorcon dan Kementerian ESDM kaji pembangunan pembangkit thorium

Selain itu, pembangkit thorium dapat dibangun dimana saja bahkan mendekati beban serta memiliki biaya yang lebih murah daripada PLTU.

"Harapannya berdasarkan hasil kajian tersebut akan membuktikan apakah PLTT dapat menjadi komponen penting dari transisi energi, karena kunci keberhasilan dari transisi adalah menggantikan energi fosil dengan sumber energi bersih bebas karbon yang memiliki kemampuan dan biaya yang sama atau lebih murah dari energi fosil," katanya.

Bob mengatakan pembangunan PLTT juga akan dapat memperbaiki bauran energi serta menurunkan biaya PLN sehingga diharapkan menurunkan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Diskusi terhadap studi persiapan tersebut telah dilakukan pada 18 Oktober 2019 oleh CEO Thorcon International, David Devanney, Kepala Perwakilan Thorcon Bob S. Effendi bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Syofvi F. Roekman, yang didampingi oleh EVP Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Adi Priyanto.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019