Jakarta (ANTARA) - Pemilik keenam anjing yang mengalami penyiraman cairan hingga kritis dan tewas  mengaku trauma setelah kejadian itu menimpa hewan kesayangannya.

"Jujur saya trauma, saya ini kerja sebagai pembuat kue basah. Ga pernah saya tolak kerjaan tapi karena kejadian ini saya berhenti dua hari," kata Jelli yang merupakan pemilik keenam anjing itu di Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Selasa.

Jelli mengaku dirinya sering tiba-tiba menangis mengingat penyiraman yang dilakukan kakak iparnya terhadap anjing-anjingnya.

Ia terpukul mengingat kondisi kulit anjing- anjing berukuran mungil itu terkelupas perlahan dan induknya mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Waktu saya perhatikan lebih dekat, Messi (induk anjing) sudah berbusa mulutnya mungkin karena menjilati tubuh anak- anaknya. Saya ga mengira kejadian ini, pilu tiap inget itu," kata Jelli.

Baca juga: Pelaku penyiraman enam anjing diduga alami gangguan kejiwaan
Baca juga: Polres Jakpus segera selidiki kasus penyiraman anjing di Kramat


Menurut Jelli, kejadian bermula pada Minggu (3/11) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika dirinya baru bangun tidur tiba-tiba ia mendengar suara tangisan dari kelima anak anjing yang dipeliharanya.

Ia berlari dan mengecek kondisi anjingnya yang terlihat menangis kesakitan dengan kondisi kulitnya mulai melepuh.

"Saya lihat jelas itu waktu kulitnya mulai terkelupas perlahan- lahan," kata Jelli.

Jelli lalu bertanya kepada pelaku yang mencuci tangan di dekat kandang anjing tentang apa yang terjadi pada keenam anjingnya, namun pelaku hanya terkekeh dan mengatakan menyiram anjing-anjing itu dengan air.

"Dia malah cekikikan, dia bilang saya cuma siram air," kata Jelli sambil menahan air mata mengingat kejadian pilu itu.

Jelli menduga penyiraman yang dilakukan oleh kakak iparnya terhadap enam anjingnya akibat memiliki gangguan kejiwaan.

"Kadang suka bicara sendiri sambil jalan. Suka bolak- balik ke dapur untuk main air kalau di rumah," kata Jelli mendeskripsikan kakak iparnya.

Baca juga: Pelaku penyiraman enam anjing dilaporkan ke polisi


Kisah keenam anjing yang menjadi korban penyiraman cairan pertama kali diketahui melalui unggahan yang viral dari akun instagram @nathasatwanusantara.

Pada Minggu (3/11) yayasan itu mendapatkan laporan mengenai lima ekor anjing yang tersiram air panas dan pemiliknya meminta pertolongan biaya untuk dibawa ke klinik hewan.

Diduga bukan hanya air panas yang disiramkan oleh pelaku terhadap keenam anjing itu namun berupa cairan kimia karena anjing yang bertahan mengalami muntah- muntah yang menandakan pendarahan dalam sistem pencernaan hewan itu.

Akibat kejadian tersebut Natha Satwa Nusantara melakukan pelaporan ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin (4/11) dan teregistrasi dengan nomor 2034/K/XI/2019/RESTRO JAKPUS.
Baca juga: KPKP Jaktim berencana serahkan anjing tewaskan ART ke polisi

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019