Jakarta (ANTARA) - Konferensi ke-12 ASEAN-China mengenai organisasi persahabatan antarmasyarakat (China-ASEAN conference on people-to-people friendship organization/CACPPFO) akan menghasilkan kesepakatan untuk mempromosikan hubungan kemasyarakatan antar kesepuluh negara ASEAN dengan China.

"Konferensi ke-12 tersebut diharapkan betul-betul menghasilkan komunike atau kesepakatan bersama untuk apa yang kita kerjakan 2 tahun sampai 10 tahun yang akan datang," kata Ketua Lembaga kerjasama ekonomi, sosial dan budaya Indonesia-China (LIC) Sudrajat dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Sudrajat menyebutkan bahwa komunike itu akan menghasilkan poin-poin komitmen dari semua delegasi negara anggota ASEAN dan China untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, menjalin komunikasi yang intens dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pertukaran budaya dan ilmiah.

"Jadi kita mempromosikan hubungan people-to-people antara rakyat, Indonesia dengan rakyat ASEAN plus China," ujar dia.

Baca juga: China-ASEAN sepakat perkuat kerja sama

Baca juga: Masa tugas berakhir, Dubes China kenang semangat kerjasama ASEAN

Lembaga Indonesia-China yang dibentuk pada 1992 merupakan suatu tonggak sejarah bagi hubungan diplomatik Indonesia dan China. Terkait hal itu, lembaga tersebut diamanahkan menjadi penyelenggara Konferensi ASEAN-China.

Dalam konferensi tersebut akan dilakukan pertemuan investasi di berbagai sektor serta pertukaran kesenian dan kebudayaan antarnegara.

"Sehingga masyarakat di 10 negara ASEAN dengan China ini melakukan pengembangan-pengembangan ekonomi dan sosial‐budayanya," kata Sudrajat.

Lebih lanjut, Konferensi ke-12 ASEAN-China itu bakal dihadiri 91 perwakilan dari 11 negara serta ratusan investor dan atau pengusaha dalam dan luar negeri.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan akan membuka konferensi tingkat internasional tersebut.

Baca juga: Indonesia kembali jadi tuan rumah Konferensi ASEAN-China
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019