Industri manufaktur yang berinvestasi akan lebih mengutamakan teknologi robot dan hanya sedikit menggunakan tenaga kerja manusia
Karawang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan sejumlah perusahaan manufaktur yang akan berinvestasi di Karawang akan mengutamakan penggunaan teknologi robot.

Kepala DPMPTSP setempat Dedi Achdiat, di Karawang, Selasa, mengatakan, investasi industri di Karawang dipastikan akan tetap bergeliat di tengah tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang 2020 yang mencapai Rp4.594.324.

Ia mengatakan, sektor industri di Karawang nantinya akan beralih. Dari sebelumnya sektor industri padat karya atau tekstil sandang kulit (TSK), menjadi industri manufaktur yang cenderung mengaplikasikan tenaga mesin.

"Industri manufaktur yang berinvestasi akan lebih mengutamakan teknologi robot dan hanya sedikit menggunakan tenaga kerja manusia," kata dia.

Ia menyampaikan hal tersebut setelah melihat dokumen-dokumen perizinan yang saat ini masuk ke dinas-nya.

"Jadi yang mengajukan izin sekarang ini banyak perusahaan industri manufaktur yang lebih mengutamakan teknologi robot, jumlah tenaga kerjanya tidak terlalu banyak," kata Dedi.

Ia mengaku akan menarik investasi di bidang barang dan jasa serta pariwisata. Itu dilakukan untuk menjaga angka pengangguran.

Baca juga: Di depan Komisi VI, Bahlil janji bakal kejar investasi berkualitas

Baca juga: Menperin Agus percepat revitalisasi manufaktur

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019