Jakarta (ANTARA) - Laskar Patriot Pembela Pancasila (Palapa) dan Majelis Gerakan Masyarakat Gotong Royong (Gong) Pancasila menggandeng sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jakarta mendeklarasikan seruan Papua damai.

Deklarasi Papua damai itu berlangsung di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Jumat, yang dihadiri langsung Penasihat Laskar Palapa wilayah Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Polri imbau 1 Desember warga Papua tetap fokus ibadah Minggu

Baca juga: PLN Papua perketat pengamanan objek vital jelang 1 Desember


Penasihat Laskar Palapa Papua adalah Marthen Luther Apaseray yang juga Kepala Suku Tabi, sementara Penasihat Laskar Palapa Papua Barat adalah Jan Waromi dari Suku Sairery.

Dalam deklarasi itu, Gong Pancasila dan Laskar Palapa menyatakan kesiapan mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang digelar di Papua pada 2020.

"Bersama TNI dan Polri, siap mendukung penyelenggaraan PON Ke XX Tahun 2020 di tanah Papua yang aman dan kondusif," kata Jan Waromi yang memimpin pembacaan, sesuai poin pertama deklarasi.

Tanggal 1 Desember juga diserukan sebagai hari pengucapan syukur masyarakat di Papua sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Sekda Papua ajak masyarakat jaga kamtibmas dan tidak terpengaruh isu

Mereka juga menyatakan kesiapan ikut serta menyosialisasikan pengamalan dan nilai-nilai Pancasila, serta memberantas korupsi, radikalisme, dan narkoba yang merusak generasi muda.

Selain itu, mereka menyatakan kesiapan mendeklarasikan titik nol peradaban Papua di Mei Wondama dalam tujuh wilayah adat bersama raja, sultan, ratu, dan pemangku adat se-nusantara.

Sejumlah perwakilan ormas yang hadir, antara lain Forum Pemuda Pelajar Mahasiswa Tangerang (FPPMT), Laskar Manguni Indonesia, dan Laskar Jayakarta.

Pimpinan Nasional Gema Gong Nusantara Wardi Jien menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI yang harus dijaga bersama-sama seluruh elemen bangsa.

"Kita sama-sama bangsa indonesia, kalau mereka sakit, kita ikut sakit. Kalau mereka dicubit, misalnya, kita juga merasa dicubit," katanya.

Deklarasi itu, kata dia, merupakan langkah preventif untuk menjaga Papua tetap damai, aman, dan kondusif menjelang tanggal 1 Desember yang bertepatan dengan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Oleh karena itu, Wardi mengatakan kedua penasihat yang juga tokoh Papua hadir langsung dalam deklarasi tersebut untuk membuktikan komitmen Papua damai.

Baca juga: Mendagri harapkan APBD Papua menyentuh kebutuhan warga

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019