kampanye industri halal akan terus diperkuat
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan akan terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi nasional.

"Implementasi ekosistem mata rantai nilai halal (halal value chains) melalui pengembangan ekonomi pesantren, UMKM syariah sampai dengan industri khususnya makanan, fesyen, kosmetika, pariwisata dan farmasi, serta kampanye industri halal akan terus diperkuat," kata Perry Warjiyo seperti dikutip dari laman Bank Indonesia di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, selain mendukung penguatan perbankan syariah nasional, pendalaman pasar keuangan syariah akan terus diakselerasi untuk memperkuat manajemen likuiditas dan
pembiayaan keuangan syariah.

Dalam pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia menetapkan lima target capaian, yaitu peningkatan usaha syariah, pembiayaan keuangan syariah, tngkat kedalaman pasar keuangan, tingkat literasi dan international standing, kata Perry dalam sambutannya pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 dengan tema "Sinergi, Tranformasi, dan Inovasi Menuju Indonesia Maju" di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Festival Ekonomi Syariah Surabaya 2019 catat transaksi Rp19,26 triliun

Adapun indikator utama dari pengembangannya meliputi pertumbuhan usaha syariah, pembiayaan syariah, outstanding pasar uang syariah, indeks literasi dan inisiasi internasional.

Optimalisasi keuangan sosial syariah pada sektor zakat dan wakaf juga akan terus didorong untuk meningkatkan pembiayaan syariah yang inklusif.

Selain itu, upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai referensi utama dalam ekonomi dan keuangan syariah global juga akan terus didorong.

Rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) meliputi Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) di tiga wilayah Indonesia yang selama ini berlangsung sukses akan rutin diselenggarakan setiap tahunnya sebagai platform bersama dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Baca juga: BI dukung pengembangan ekonomi syariah lewat ISEF 2019

Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyatakan popularitas keuangan syariah di tengah-tengah masyarakat perlu ditingkatkan karena tingkat pertumbuhannya selama ini dinilai masih stagnan dan belum terlalu optimal.

"Perlu ada pengaruh yang memperkenalkan dengan bahasa yang mudah dan populer apa yang dimaksud dengan keuangan syariah. Sehingga masyarakat menjadi tahu wujud nyata keuangan syariah yang dimaksud oleh pemerintah itu seperti apa," kata Anis.

Menurut dia, dengan menampilkan duta baru yang mempopulerkan keuangan syariah maka ke depannya akan mampu mengartikulasikan dengan bahasa yang mudah dan populer tentang ekonomi keuangan syariah kepada masyarakat.

Baca juga: BI imbau pelaku usaha syariah manfaatkan kredit digital

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019