Jakarta (ANTARA) - Komisi I DPR RI meminta aparat kepolisian mengungkap penyebab meledaknya granat di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari ingin penjelasan kenapa sampai ada korban yang terluka karena sepengetahuannya dari mitra komisi I, granat asap tidak bisa meledak.

Baca juga: Wapres pantau perkembangan insiden ledakan Monas

Baca juga: Ledakan Monas, Ombudsman: Fasilitas publik perlu perhatian ekstra


"Karena mitra saya di Komisi I itu tentara, kata tentara itu namanya granat asap mana ada yang meledak," ujar Abdul saat ditemui di Senayan Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan menurut informasi yang diperoleh, granat asap jika dipakai maka akan ditemukan kontainernya karena itu kepolisian harus membuktikan ada kontainer yang tersisa dari granat asap yang meledak tersebut.

Abdul yang ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Informasi Pusat, tidak mau berandai-andai lebih jauh lagi. Oleh karena itu, kepolisian yang menangani kasus itu harus diberi kesempatan untuk segera mengungkap informasi sebenarnya kepada masyarakat.

"Harus (ada penyelidikan) dong, ada korban kok. Tangannya sampai putus. Harus diselidiki, jangan dibiarkan," ujar dia.

Sejauh ini, kalangan pengamat militer masih menyangsikan ledakan yang melukai Serma Fajar Ari Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf berasal dari granat asap.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dicecar pertanyaan wartawan terkait hal ini malah bertanya balik, "Kata siapa itu?" kata Yusri kepada wartawan yang bertanya.

Yusri mengatakan kalau dirinya juga masih menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut dan meminta masyarakat lebih bersabar.

"Sampai dengan sekarang, saya menunggu, saya juga sama-sama masih menunggu perkembangan dari penyidik, sabar ya, saya baru dua hari bertugas nih," kata dia.

Baca juga: Ledakan di Monas, Prabowo: Tunggu hasil penyelidikan

Baca juga: Polisi: Tidak ada personel pengamanan 212 bawa granat asap

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019