Jakarta (ANTARA) -

Warga DKI Jakarta yang mendapat gigitan ular kobra bisa mendapatkan serum anti-bisa ular di beberapa rumah sakit di Jakarta, mengingat banyaknya temuan kobra yang membahayakan di sekitar tempat tinggal warga.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini mengatakan serum tersebut belum didistribusikan ke tingkat puskesmas, dan hanya beberapa rumah sakit yang menyediakan serum tersebut.

Baca juga: Ular kobra muncul di RPTRA hingga sekolah di Kembangan

"Ada tujuh rumah sakit yang menyediakan serum anti-bisa ular di DKI Jakarta yakni RSUD Tarakan, RS Suyoto, RSUP Fatmawati, RSUD Cengkareng, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSPI Sulianti, dan RS Fatmawati," ujar Kristi di Jakarta, Senin (16/12).

Kristi mengatakan serum itu hanya dapat diberikan kepada pasien yang terbukti atau telah digigit ular berbisa, dengan penanganan medis dari rumah sakit tersebut.

Baca juga: Lima ular kobra ditemukan di apartemen Cengkareng

Beberapa rumah sakit masih mematok biaya untuk pemberian serum anti-bisa ular itu, namun ada juga yang memberikannya secara gratis.

"Misalnya saja RSCM yang mematok harga Rp900.000 dan RS Fatmawati Rp595.000. Namun, beberapa menyediakan serum secara gratis seperti RSPI Sulianti yang menyediakan serum gratis untuk pasien BPJS," kata dia.

Baca juga: Cara sederhana cegah rumah jadi habitat ular ngepel lantai, kata pakar

Ia mengimbau kepada warga yang tergigit ular kobra agar tidak panik, kemudian memasangkan bidai yang dieratkan menggunakan ikatan kain atau perban agar racun lambat menyebar.

Setelahnya, korban ditangani secara medis dengan serum anti-bisa ular, sesuai dengan kondisi korban.

Baca juga: Peneliti herpetologi ungkap sebab kemunculan kobra di permukiman

"Bila penderita gigitan ular tiba di rumah sakit dalam keadaan darurat seperti syok akibat racun bisa ular, maka dokter akan segera melakukan tindakan resusitasi untuk menyelamatkan nyawa penderita," ujar Kristi.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019