Banyuwangi (ANTARA News) - Pengamanan di Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur diperketat dan ratusan polisi dikerahkan untuk memeriksa setiap orang yang akan menyeberang ke Pulau Bali. Pengetatan pengamanan itu terkait menjelang eksekusi mati terpidana pelaku Bom Bali Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudra. Selain memeriksa kartu identitas penumpang di pelabuhan, polisi juga meneliti seluruh barang penumpang sebelum memasuki kapal. Menurut Wakapolres Banyuwangi, Kompol Harjo Maryono, kepolisian mengerahkan lima Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk pengamanan Pelabuhan Ketapang dan tempat-tempat strategis di Banyuwangi, menjelang pelaksanaan eksekusi mati Amrozi dan kawan-kawan tersebut. Tempat strategis yang tidak luput dari pengawasan petugas adalah Depo Pertamina Ketapang dan Gardu Induk Listrik yang pengamanannya dilakukan secara tertutup. Dari Polda Jawa Timur juga diterjunkan pasukan Gegana yang secara khusus ditugasi untuk mengawasi gerak-gerik anggota jaringan terorisme yang berencana akan membuat kekacauan menjelang eksekusi mati tersebut. Sementara, guna memudahkan kegiatan petugas dalam melakukan pemeriksaan, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang, Banyuwangi telah menyiapkan pintu khusus bagi pejalan kaki dan ruang khusus bagi penumpang kendaraan bermotor yang akan menyeberang ke Pulau Dewata. Namun hasil pantauan ANTARA News, belum ada tanda-tanda adanya gerakan pelaku terorisme di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008