Kawasan ini kaya akan sumber energi, sungai yang melimpah serta matahari yang dapat ditangkap energinya dengan panel surya
Ilaga (ANTARA) - Provinsi Papua pada tahun 2019 telah genap memiliki delapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah itu. 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM FX Sutijastoto di Ilaga, Papua, Sabtu, menyebutkan bahwa delapan PLTMH tersebut dibangun dengan dana APBN.

Baca juga: PLN Papua perketat pengamanan objek vital jelang 1 Desember

Selain PLTMH, pembangunan infrastruktur EBT untuk Provinsi Papua dengan menggunakan dana APBN yang telah dilakukan selama ini berupa: 42 unit PLTS terpusat, 1. 090 unit PJU-TS, dan 223.805 unit LTSHE (lampu panel surya).

Khusus Kabupaten Puncak, Papua, Kementerian ESDM pada tahun 2019 telah membangun 300 unit Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS). Sejak tahun 2016 sampai 2019 juga telah dibangun 725 Unit Lampu PJU-TS di Kabupaten Puncak.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Baca juga: PLN tandatangani 151 kontrak PLTS di Papua

"Semoga ini mampu membuka kesempatan peningkatan perekonomian di Ilaga, setelah adanya listrik di daerah ini," kata Menteri ESDM dalam sambutannya.

PLTMH tersebut berkapasitas 2x350 kw, dengan kapasitas tersebut maka mampu memberikam tenaga listrik kepada 600 kepala keluarga di Kecamatan Ilaga, memiliki nilai kontrak sebesar Rp99,3 miliar.

PLTMH tersebut dibangun sejak tahun 2016, dengan menggandeng PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktornya. Dengan selesainya pembangunan PLTMH di Ilaga Arifin optimistis seluruh Papua nantinya dapat teraliri listrik dengan baik.

Baca juga: PLN Papua paparkan kesiapan pasokan listrik jelang PON 2020

"Kawasan ini kaya akan sumber energi, sungai yang melimpah serta matahari yang dapat ditangkap energinya dengan panel surya," katanya.

Menurut Arifin, proyek PLTMH tersebut akan menjadi contoh bagi daerah Papua lainnya untuk nantinya akan dibuatkan pembangkit yang serupa di daerah Papua yang membutuhkan.

Tantangan membangun PLTMH di Ilaga adalah daerah tersebut terdiri dari pegunungan dan lembah. Selain itu, tidak ada transportasi darat yang mampu menjangkau wilayah yang bersuhu dingin tersebut.

Baca juga: PLTMG Pomako Timika berkapasitas 10 MW segera beroperasi
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019